Sukses

Dirut RSCM : Jangan Semua Kasus Dibawa ke RSCM

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memilih menjalin kerjasama untuk meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.

Liputan6.com, Jakarta Karena tidak mungkin menambah gedung baru agar dapat menampung seluruh pasien, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memilih menjalin kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Gubernur DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan, untuk meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas yang memiliki rawat inap.

Direktur Utama RSCM dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD, menjelaskan, RSCM sebagai rumah sakit rujukan nasional memang harus mampu memecahkan seluruh kasus yang dianggap sulit dan langka. Karena itu, sebaiknya tidak semua kasus dibawa ke RSCM. 

Namun kenyataannya, rasa percaya terhadap pelayanan di RSCM yang tinggi, membuat para pasien dengan kondisi penyakit tergolong ringan, memilih berobat ke sana.

"Kalau kita dipenuhi dengan kasus yang mudah, lalu kasus yang susah siapa yang menolong? 167 sub spesialisnya saja ada di RSCM," kata dr. Czeresna. "Karena itu, RSCM harus bisa membantu RSUD dan Puskesmas yang memiliki lewat inap agar mampu mengatasi kasus-kasus yang masuk kategori 1 dan 2. Jadi, kategori 3 dan 4 itulah yang menjadi kewajiban RSCM untuk menanganinya," kata dr. Czeresna menerangkan.

Dalam kunjungannya ke Redaksi Health Liputan6.com di Gedung SCTV Tower Lantai 14, Senayan City, pada Senin (1/9/2014) Direktur Utama (Dirut) RSCM menjelaskan, RSCM akan membantu, melatih RSUD dan Puskesmas yang memiliki rawat inap, sehingga nanti mampu menangani para pasien dengan kualitas sama seperti yang dimiliki  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Jadi mereka akan kita bina, supaya bisa naik standarnya, bisa Go International juga seperti RSCM. Sehingga mereka juga bisa menangani kasus dengan level sesuai dengan porsinya mereka," kata dr. Czeresna menerangkan.

Tapi, lanjut pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSCM,  RSUD saja dianggap tidak mungkin bisa menangani semuanya. Maka itu, pihaknya akan mengajak rumah sakit swasta untuk ikut terlibat.

"Kalau ada yang beranggapan RS Swasta mahal, kita minta BPJS menjalin kerjasama dengan RS Swasta membuat sistem yang sama seperti RSCM. Dengan begitu, negara akan kebantu," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.