Sukses

Kebutaan Landa Hampir Satu Keluarga dan Keturunannya

Gen langka penyebab kebutaan terjadi pada garis keturunan pria asal Iowa ini.

Liputan6.com, Jakarta Apa jadinya jika satu garis keturunan hampir semuanya mengalami kebutaan. Namun inilah yang terjadi pada salah satu keluarga di Iowa, Amerika Serikat.

84 dari 123 kasus Autosomal Dominant Neovascular Inflammatory Vitreoretinopathy (ADNIV) sebuah penyakit yang mengarah pada ketidkamampuan melihat atau kebutaan berada pada garis keturunan pria bernama Jerry Jackson.

Jackson, 68, adalah anggota keluarga tertua yang terkena penyakit mata langka ini. Ia adalah orang pertama yang membawa gen, kemudian menurunkan kepada kedua putrinya, Shawna Williamson dan Shannon Jackson Enke. Kedua puterinya ini pun buta.

Kebutaan pada Jackson bukan sejak lahir, namun pada usia 20 tahun. Saat itu ia merasa ada yang salah dengan penglihatannya. Seiring berjalannya waktu, ternyata keluarga Jackson yang lain seperti nenek, ibu, dan sepupunya mengalami hal yang sama. Ternyata setelah para dokter merunut jejak medis keluarganya, gen kebutaan ini berasal dari buyutnya di Skotlandia.

Saat Williamson, anak tertua Jackson mengalami kebutaan, Jackson menyalahkan dirinya bahwa ialah penyebab hal tersebut terjadi. "Ayahku menyalahkan dirinya sendiri dan ia meminta maaf padaku," tutur Wiliamson seperti dilansir People, Senin (1/9/2014).

Anak dari Williamson dan Enke pun memiliki peluang 50-50% untuk terkena penyakit yang sama. Namun, tidak setiap cucunya ingin melakukan tes untuk mengetahui apakah dirinya berpotensi mengalami kebutaan. "Aku memutuskan untuk tidak melakukan tes. Aku menikmati hidup hari per hari," ujar Skyler Howard, 22, cucu Jackson.

Cucu Jackson yang lain, Bobbi Boline, 25, sudah melakukan tes dan ternyata berisiko besar mengalami kebutaan. "Aku melihat hidup kakek baik-baik saja dan aku akan baik-baik dengan hal ini," terang Boline.

Pada saat Jackson mengalami kebutaan, ia memang menjalani hidup dengan biasa. Masih bekerja di toko kelontong dan pabrik selama 20 tahun.

Kelangkaan kebutaan ADNIV pun dipelajari oleh University of Iowa, satu-satunya sekolah yang melakukan penelitian tentang hal ini.

"Mereka sedang mencoba menemukan obat untuk penyakit mata ini dengan menanamkan chip di belakang retina mata," jelas Jackson.

Tentu saja, hal ini jika alat ini terwujud bisa membantu keturunan Jackson untuk dapat hidup dengan baik dan mampu melihat meski mengalami kebutaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini