Sukses

Loom Band si Karet Pemicu Kanker, Ngetop Karena Ulah Pesohor Ini

Lloom band menjadi lambang fesyen sejumlah artis papan atas Hollywood. Seperti Ferane Cotton, David Beckham, Harry Styles, dan Miley Cyrus

Liputan6.com, Jakarta Loom band yang merupakan anyaman dari karet warna warni (rubber band) yang dapat dibuat menjadi gelang, kalung, dan sejumlah aksesori lainnya memang begitu diminati anak-anak hampir di seluruh dunia.

Loom band ditemukan oleh seorang pria yang memiliki dua orang anak, Cheong Choong Ng, di Amerika Serikat pada 2013 silam. Kala itu, perusahaan miliknya bernama `Rainbow Looms` mampu menjual empat juta kit seluruh produk loom band, termasuk plastic loom, crochet hook, dan bands itu sendiri. 

Setelah di Amerika Serikat, fenomena loom band `menghantui` anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di awal kemunculannya, loom band menjadi lambang fesyen sejumlah artis papan atas Hollywood. Sebut saja presenter Ferane Cotton, pesebakbola David Beckham, personel One Direction Harry Styles, sampai solois pop perempuan Miley Cyrus. Termasuk pasangan Duke dan Duchess of Cambridge yang tidak ingin ketinggalan trend untuk mengenakan loom band di lengannya.

Di setiap kunjungannya, pasangan yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki tidak pernah lupa untuk mengenakan anyaman gelang tersebut. Bahkan, Senior Buyer for Children di Hobbycraft, Anna Protherough, mengatakan, fenomena loom band semakin menggila setelah masyarakat melihat penampilan mereka.

"Sejak Duchess of Cambridge terlihat mengenakan anyaman gelang tersebut, membuat kami berani mengeluarkan lebih banyak produk," kata Anna. "Sejak diluncurkan tahun lalu, loom band menjadi fenomena yang mutlak," kata Anna dikutip Daily Mail, Senin (1/9/2014)

Sayang, fenomena ini tidak berlangsung lama setelah para medis menyuarakan keprihatinannya terhadap keamanan dari produk loom band palsu beredar. Terlebih setelah ditemukannya zat kimia berbahaya bernama Phthalates di dalam produk loom band.

"Anak-anak jelas begitu menyukai ini. Tapi, setelah adanya temuan itu, dan melihat masih banyak anak yang tertidur dengan masih mengenakan loom band di tangannya, seharusnya orangtua lebih waspada," kata Chair of Stafford and Surround Clinical Commising Group, Dr Anne-Marie Houlder pada pertengahan Agustus silam.

Karena pemakaian Phthalates yang terlalu tinggi, dikhawatirkan anyaman karet warna warni ini tertelan saat mereka tengah tertidur.

Akibat dari munculnya loom band palsu, mendorong Rainbow Looms mengeluarkan sebuah peringatan 'Hati-hati, banyak produk palsu atau tiruan dari produk Rainbow Loom di toko online`.

Dikatakan Dr Anne, sejumlah produk palsu memiliki nama yang sama dengan produk yang dihasilkan Rainbow Loom. Orangtua diminta lebih waspada, sebab produk palsu itu tidak aman untuk aman-aman, dan belum diuji sesuai dengan Standar Keamanan Permainan Anak di Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.