Sukses

Usia Produktif di Indonesia Banyak Terkena Diabetes

Kesehatan masyarakat usia produktif tak dijaga dengan baik, diabetes pun hadir yang mampu mengganggu produktivitas kerja.

Liputan6.com, Jakarta Bonus demografi dengan banyaknya usia produktif 15-64 tahun yang terjadi pada Indonesia pada tahun 2012 - 2035 patut dijadikan sebagai bonus bukan malapetaka. Namun sayang, kesehatan masyarakat usia ini tak dijaga dengan baik. Akibatnya, muncul penyakit diabetes melitus yang bisa menganggu kualitas kerja.

"Diabetes bukanlah penyakit orang miskin. Ini penyakit orang dengan kesejahteraan tinggi. Dan sayangnya di Indonesia penyakit ini banyak melanda usia produktif usia 40-an tahun,"  terang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof. dr Fasli Jalal, PhD, SpGK pada kesempatan Orasi Ilmiah di ruang Auditorium LIPI, Jakarta (25/8/2014).

Jika ditilik dari Riset Kesehatan Dasar milik Kementerian Kesehatan RI memang nampak adanya peningkatan jumlah penderita diabetes melitus hampir di seluruh provinsi Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2013.

Inilah kekhawatiran Fasli Jalal jika angka penderita diabetes melitus terus meningkat pada mereka berusia produktif. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya produktivitas kerja.

Tak hanya, diabetes melitus, Jalal mengungkapkan penyakit degeneratif lain seperti stroke pun mulai hinggap di usia produktif.

Dalam kesempatan ulang tahun LIPI ke 47 ini pun, Jalal mengingatkan agar masyarakat terus menjaga kesehatannya demi menghasilkan sumber daya manusia berkualitas terhindar dari aneka penyakit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini