Sukses

Remaja Gemuk Kebanyakan Karena Kurang Tidur

Sekitar 1 dari 5 remaja kurang tidur. Padahal kurang tidur pada usia remaja meningkatkan risiko obesitas beberapa tahun kemudian.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas remaja yang dinamis mulai dari sekolah, ekstrakurikuler, les, hingga bermain bersama teman-teman otomatis mengorbankan waktu tidur. Akibatnya banyak remaja yang tidur kurang dari enam jam. Padahal menurut National Sleep Foundation, waktu tidur remaja yang direkomendasikan sekitar sembilan jam per hari.

Namun kebiasaan kurang tidur pada remaja sebaiknya tak dibiarkan terlalu lama. Sebuah hasil studi dari Amerika Serikat jadi peringatan tentang bahaya kebiasaan ini yang memperbesar risiko obesitas saat dewasa. Obesitas sendiri bisa memicu beragam masalah di kemudian hari mulai dari diabetes hingga tekanan darah tinggi.

Para peneliti dari Columbia University dan University of North Carolina menemukan fakta bahwa remaja usia 16 tahun yang tidur kurang enam jam per hari risiko terjadinya obesitas lebih tinggi 20% dibandingkan mereka yang kurang tidur di usia 21 tahun.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatiric ini memeriksa informasi ke kesehatan 10.000 remaja usia 16 tahun dan 21 tahun.  Mulai dari berat dan tinggi badan di tahun 1995 kemudian di 2001.

Hasilnya, ada 1 dari 5 remaja usia 16 tahun yang tidur kurang dari enam jam per hari. Hal ini membuat terjadinya risiko obesitas baik pada peserta pria dan wanita di usia 21 tahun seperti dilansir Huffington Post, Sabtu (23/8/2014).  

Studi ini tidak menunjukkan apa alasan penyebab kegemukan karena kurang tidur. Namun pada studi yang dipresentasikan dalam konferensi SLEEP di tahun 2013 menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur membuat seseorang selalu makan makanan tak sehat.

Lalu, mengenai alasan usia remaja lebih berisiko gemuk menurut studi dari Journal of Pediatric bahwa kurang tidur terkait dengan risiko kardiometabolik -- hal-hal yang berhubungan dengan tekadana darah, gula darah dan indeks massa tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini