Sukses

5 Hal Buruk yang Rentan Dialami Tentara

Bahkan, seringkali para pejuang ini memerlukan perawatan jangka panjang akibat dampak fisik dan psikologis selama perang.

Liputan6.com, Jakarta Penderitaan yang dirasakan seorang tentara tidak hanya terjadi selama di medan perang. Bertahun-tahun usai peperangan pun mereka masih merasakan sakit dan menderita. Bahkan, seringkali para pejuang ini memerlukan perawatan jangka panjang akibat dampak fisik dan psikologis yang dialami akibat perang.

Inilah yang dialami seorang pejuang selama hidupnya, baik selama perang dan sesudah perang berakhir, seperti dikutip Health Me Up, Selasa (19/8/2014): 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Post trauma



1. Post traumatic stress disorder (PTSD)

Kondisi yang juga dikenal sebagai `shell shock` adalah kondisi psikologis yang dapat disebabkan oleh stres yang terjadi secara konstan selama berada di pertempuran. Gejala dari PTSD adalah mimpi buruk, kurang konsentrasi, mudah marah, dan sulit tidur.

3 dari 6 halaman

Rindu



2. Rindu

Berada di negara asing, terutama jika Anda terluka, dapat menyebabkan mereka merasa sendiri. Bila ini terjadi berkepanjangan, dapat menyebabkan masalah mental yang cukup berat.

4 dari 6 halaman

Kurang perawatan



3. Kurangnya perawatan medis

Selama perang, sebagian besar tentara menerima sedikit atau tidak sama sekali dalam hal perawatan medis. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan para tentara, membuat kesehatan mental mereka akhirnya terganggu. Setiap bangsa harus bertanggung jawab untuk perawatan kesehatan prajuritnya. Dukungan medis yang sesuai harus diberikan kepada setiap prajurit yang berjuang membela bangsanya.

5 dari 6 halaman

Sensitif



4. Peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan eksternal

Sering terpara bom dapat menyebabkan kepala para tentara menjadi sakit. Telinga pun sering merasa berdering, dan berujung pada mual dan muntah-muntah. Parahnya, kondisi seperti ini dapat berlanjut selama bertahun-tahun.

Hal inilah yang membuat mereka enggan untuk bersosialisi, karena suara keras akan mengingatkan mereka akan pengeboman.

6 dari 6 halaman

Cedera otak

5. Cedera otak

Cedera kepala berulang dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif kronis dan menyebabkan terjadinya kerusakan cukup parah pada pikirannya.

Halusinasi sangat umum terjadi di kalangan para tentara, yang membuat mereka kerap merasa trauma untuk mengingat apa yang pernah dilakukannya. Bahkan, tidak jarang kondisi itu membuat ingatan dalam otak mereka menghilang. Kondisi ini pun dapat terjadi seumur hidupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini