Liputan6.com, Jakarta Analisa semen dimaksudkan untuk mengukur jumlah semen pada pria yang memproduksi dan menentukan jumlah dan kualitas sperma dalam sampel semen. Analisa semen biasanya merupakan langkah pertama untuk menguji dan menentukan apakah sperma seorang pria punya masalah (tidak subur).
Masalah pada semen atau sperma memengaruhi lebih dari sepertiga pasangan yang tidak memiliki anak (infertil). Pemeriksaan pada semen, menurut webMD dikutip Rabu (30/7/2014) antara lain dengan memeriksa;
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Volume
1. Volume. Ini merupakan tes untuk mengetahui seberapa banyak semen dalam sekali ejakulasi.
Advertisement
Liquefaction time
2. Liquefaction time. Semen merupakan gel yang kental saat ejakulasi dan normalnya menjadi cairan selama 20 menit setelah ejakulasi. Liquefaction time adalah ukuran waktu bagi semen untuk bisa mencair.
Jumlah sperma
3. Jumlah sperma. Ini meruapakan jumlah sperma dalam mililiter sekali terjadi ejakulasi.
Advertisement
Morfologi semen
4. Morfologi semen. Ini merupakan ukuran persentase sperma yang membentuk sperma normal.
Motilitas sperma
5. Motilitas sperma. Ini ukuran persentase sperma yang dapat bergerak maju secara normal. Jumlah sperma yang bisa maju normal dalam jumlah tertentu juga bisa diukur (densitas motilitas).
Advertisement
pH
6. pH. Ini merupakan ukuran keasaman (rendah pH) atau alkalinitas (tinggi pH) dari semen.
Jumlah sel darah putih
7. Jumlah sel darah putih. Sel-sel darah putih menjadi penanda tidak normalnya kondisi semen.
Advertisement
Kadar fruktosa
8. Kadar fruktosa. Ini merupakan ukuran jumlah gula fruktosa dalam semen. Fruktosa menyediakan energi bagi sperma.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.