Sukses

Saat Mudik, Ortu Perlu Berikan Ini untuk Anaknya yang Autis

Bila kondisi autisme pada anak tergolong berat, dianjurkan agar para orangtua meminta bantuan tenaga profesional.

Liputan6.com, Jakarta Membawa serta buah hati dalam perjalanan mudik dibutuhkan perhatian ekstra dari orangtua, terlebih bila melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Orangtua harus memahami benar psikologis seorang anak, dan tahu kapan harus menghentikan kendaraan untuk beristirahat.

Untuk anak dengan kategori normal saja, orangtua harus ketat dalam hal memberikan perhatian. Apalagi dengan orangtua yang memiliki anak dengan kondisi autisme, sudah pasti jauh lebih ketat daripada ini.

"Memang harus ada pengawalan ketat dari orangtua. Kalau memungkinkan, dengan diet bebas gluten. Karena akan membuat anak lebih tenang," kata Dr Kresno Mulyadi, SpKJ kepada Health Liputan6.com ditulis Sabtu (26/7/2014)

Bila kondisi autisme pada anak tergolong berat, dianjurkan agar para orangtua meminta bantuan tenaga profesional untuk diberikan obat penenang yang sifatnya sementara, bukan untuk jangka waktu yang panjang.

"Saya beritahu bahwa obat penenang ini tidak menyembuhkan, melainkan membantu ketenangan seorang anak. Atau mereka akan tenang ketika diberikan terapi perilaku," kata Kresno menambahkan.

Pria yang akrab disapa Kak Kresno melanjutkan, pentingnya diet gluten free untuk anak dengan autisme akan berdampak baik ketika mereka harus melakukan perjalanan jauh. Dengan begitu, mereka akan tenang selama di dalam kendaraan.

Psikiater Omni Hospitals Serpong, Tangerang, sekaligus Motivator Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus, menjelaskan bahwa diet bebas gluten tidak sesulit yang dibayangkan selama ini.

"Kan orangtua dapat memberikan makanan pada anak-anaknya dengan bahan tepung sagu, tepung beras, dan sekarang sudah banyak kok produk-produk yang diperuntukkan bagi anak autisme. Tinggal diolah saja oleh orangtua," kata dia menjelaskan.

Sedangkan untuk anak dengan kondisi autisme tergolong ringan, jelas Kresno, orangtua cukup memberikan motivasi pada anaknya. "Katakan pada mereka, kalau sekarang agak tenang dulu. Nanti di sana, mereka boleh kok lompat-lompat lagi," kata Kresno.

Menurut Kresno, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini. Dan, sudah pasti, motivasi besar yang diberikan orangtua akan membuat anak merasa tenang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.