Sukses

Kiat Ciptakan Kedekatan antara Anak dan Orangtua

Perasaan aman diperlukan agar anak dapat menjadi sosok mandiri dan penuh percaya diri saat dewasa nanti.

Liputan6.com, Jakarta Kedekatan yang berkualitas ditambah momen kebersamaan menjadi formula tepat untuk menciptakan rasa aman pada anak. Perasaan aman diperlukan agar anak dapat menjadi sosok mandiri dan penuh percaya diri saat dewasa nanti. Dengan begitu, rasa aman akan membuat anak tumbuh sehat secara psikologis.

Waktu untuk berinteraksi antara orangtua dengan anak kian sedikit. Laporan global dari Oreo dan Ipsos Public Affairs menunjukkan, sekitar empat dari 10 orangtua mengaku lebih mudah mengatur jadwal pekerjaan di kantor ketimbang mengatur jadwal untuk berkegiatan dengan anak-anaknya.

Statistik di Indonesia menegaskan sekitar 37 persen orangtua merasakan tantangan untuk mendapatkan waktu bersama di antara jadwal kesibukan anak-anak mereka. Namun, sekitar 79 persen orangtua di Indonesia menyatakan menghabiskan waktu bersama keluarga merupakan hal terpenting.

Angka itu hampir mirip dengan laporan global. Lebih dari 80 persen orangtua di dunia merasa bersenang-senang dengan keluarga lebih penting dari apapun. Sayangnya, sekitar 65 persen orangtua di negara Asia Pasifik merasa kesulitan mencari aktivitas yang dapat dimainkan bersama anak-anaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Buat permainan sederhana

Buat Permainan Sederhana
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk melakukan aktivitas yang dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si., Psi., misalnya, kerap melakukan permainan saat berjalan-jalan bersama keluarga.

"Waktu pergi ke mal, kami membuat permainan. Saya misalnya, tidak boleh menginjak lantai dengan warna tertentu. Lalu ketika pergi ke luar kota, kami bermain tebak-tebakan kata atau membuat satu kalimat yang harus dilanjutkan terus oleh kita semua. Perjalanan selama 10 jam jadi terasa menjadi menyenangkan," ujar psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu, Fakultas Psikologi UI ini.

Dikatakan Nina, ia biasa disapa, ada banyak momen kebersamaan yang mudah dilakukan dan dapat diluangkan selama beberapa saat, setiap hari, oleh orangtua. Contoh lain yang dilakukan Nina adalah dengan membacakan buku.

"Saya kerap membacakan buku untuk anak-anak meski mereka sudah bisa membaca. Itu saya lakukan sebagai salah satu bentuk momen kebersamaan bersama anak," ungkap ibu dua anak ini.

3 dari 3 halaman

Butuh kuantitas

Butuh Kuantitas dan Kualitas
Momen kebersamaan yang sederhana ditambah kedekatan berkualitas antara orangtua dan anak inilah yang sangat dibutuhkan oleh anak. Dengan formula tersebut, orangtua akan membentuk anak yang tumbuh menjadi individu yang memiliki rasa aman.

Kedekatan sangat dibutuhkan anak, dimulai pada tiga tahun pertama kehidupannya. Hingga usia tujuh tahun, kuantitas menjadi demikian penting. Sementara di atas usia 7 tahun, kualitas menjadi penting.
Anak-anak yang berusia di bawah 7 tahun perlu kuantitas lebih dengan orangtua karena di usia tersebut mereka kurang bisa memahami sesuatu secara abstrak. Mereka perlu merasakannya secara langsung.

Contohnya, ketika orangtua menelepon menanyakan mereka sudah makan atau belum maka akan dijawab dengan anggukan oleh anak. Mereka tidak tahu kalau orangtuanya yang berada di ujung telepon sana tidak melihat anggukan.

"Yang terbayang oleh mereka adalah sentuhan, pelukan, ciuman. Itulah momennya. Karena itu, orangtua harus mengagendakan kegiatan bersama anak. Jangan hanya rapat yang diagendakan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.