Sukses

Mudik dengan Sepeda Motor, Tak Disarankan

Tahun 2013 kecelakaan sepeda motor mendominasi jumlah kecelakaan kendaraan yang terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Lebaran tidak sekadar merayakan hari raya. Bagi sebagian masyarakat Indonesia momen ini juga kesempatan bersilahturahmi bersama sanak keluarga. Perjalanan panjang nan melelahkan menggunakan berbagai moda akomodasi dijalani untuk sampai ke kampung halaman. Namun, untuk perjalanan jarak jauh tak disarankan menumpangi sepeda motor.

Mudik Lebaran tahun 2013 lalu misalnya, sebagaimana data polda metro jaya menyebutkan, kecelakan sepeda motor mendominasi dari total kecelakaan yang terjadi. Dari 4.933 kendaraan yang terlibat kecelakaan 3478 di antaranya terjadi pada kendaraan sepeda motor, disusul mobil penumpang, mobil barang, bus, kendaraan tidak bermotor, dan kendaraan khusus.

"Saya mendukung berlangsungnya silahturahmi dengan pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Namun, jika jaraknya jauh tak usah naik sepeda motor, risiko kecelakaannya tinggi," tutur Profesor Dr. Nila F. Moeloek usai acara diskusi media di kantor pusat Yayasan Kanker Indonesia, Jakarta (17/7/2014).

Ia menambahkan, lebih baik gunakan kendaraan lain seperti bus atau kereta. "Sekarang kan juga banyak bus mudik gratis dari berbagai instansi, lebih baik memanfaatkan itu saja," tuturnya.

Jika terpaksa naik sepeda motor ia menyarankan hanya diisi oleh dua orang dalam satu motor. "Untuk menjaga kesehatan mata saat naik motor gunakan helm, kaca tutup helm, dan kacamata," tutur dokter spesialis mata yang praktik di RSCM Jakarta ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.