Sukses

Sehat secara Islami Tak Anjurkan Gunakan Obat Pelangsing

Efek dari obat-obatan pelangsing itu, dapat menimbulkan diuresis (pengeluaran air seni secara berlebihan) dan diare.

Liputan6.com, Jakarta Menurunkan dan membentuk berat badan ideal, tidak cukup hanya melakukan diet saja, tanpa dibarengi dengan melakukan aktivitas fisik. Saat ini, sejumlah individu terbiasa menurunkan berat badan dengan cara instan, tanpa memikirkan dampak buruk ke depannya.

Dr Muhammad Suwardi bercerita, pada suatu hari, ada seorang pasien yang mengikuti program pelangsingan, dan berat badannya mengalami penurunan sebanyak empat belas kilogram dalam kurun waktu dua bulan. Dampak dari diet yang dijalani, kata Suwardi, badan pasien itu menjadi lemas dan pucat. Karena kondisi itu, membuat pasien menghentikan dietnya.

"Dampaknya, berat badannya justru melonjak dua kali lipat dari biasanya," kata Suwardi ditulis Health Liputan6.com pada Selasa (15/7/2014)

Selain itu, Suwardi pun menyayangkan bila ada pelaku diet yang menggunakan obat-obatan pelangsing tubuh, agar berat badan ideal yang diinginkan cepat tercapai. Suwardi menjelaskan, efek dari obat-obatan pelangsing itu, dapat menimbulkan diuresis (pengeluaran air seni secara berlebihan) dan diare.

"Hal ini lebih berbahaya karena diuresis dan diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit, dan mineral dalam jumlah banyak. Dan, apabila ini terjadi dalam jangka panjang, dampaknya bisa sangat fatal," kata Penulis Buku Berjudul `Solusi Sehat Islami` menerangkan.

Maka itu, Ketua Forum Kajian Islam dan Kedokteran Indonesia berharap, tiap individu yang ingin menurun berat badannya, bersikap lebih bijak, dan menggunakan metode yang sehat.

Bagi Suwardi, sayangilah dan perlakukan tubuh yang diamanatkan Tuhan untuk umat-Nya dengan sangat baik. Bagaimana pun, tidak ada cara instan untuk menurunkan berat badan.

"Karena hal itu membutuhkan motivasi dan usaha yang tekun dan keras, salah satunya dengan berolahraga," kata dia menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini