Sukses

5 Cara Agar Sikat Gigi Aman dari Bakteri

Tidak banyak tahu bahwa pada sikat gigi yang terlihat bersih, menempel ratusan juta bakteri yang siap bermigrasi ke mulut kita.

Liputan6.com, Jakarta Sikat gigi merupakan alat terpenting yang harus dimiliki tiap individu. Tanpa alat dengan batang dan bulu di bagian tengah, tidak mungkin kita dapat membersihkan sisa-sisa makanan dan segala kotoran yang ada menempel pada gigi dan gusi kita.

Tidak banyak tahu bahwa pada sikat gigi yang terlihat bersih, menempel ratusan juta bakteri yang siap bermigrasi ke mulut kita. Untuk itu, jangan pernah anggap remeh sikat gigi yang selalu kita gunakan, dan biasakan untuk senantiasa merawatnya.

Berikut cara merawat sikat gigi yang tepat, seperti yang dijelaskan Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Keringkan sikat gigi



1. Keringkan sikat gigi

Bakteri paling senang hidup dan berkembang di tempat yang lembab. Sikat gigi yang dalam keadaan basah tanpa dikeringkan terlebih dulu, akan berubah menjadi lembab, yang membuat bakteri berkembang dengan leluasa di sikat gigi yang tidak dikeringkan itu.

"Kita harus yakini betul bahwa sikat gigi yang kita gunakan sudah bersih. Rutin keringkan sikat gigi, dengan cara dikeprek-keprek dan bersihkan dengan tisu bulu-bulu yang ada di sikat gigi," kata Prof. Mel dalam diskusi bertema `FORMULA NANO CHARCOAL: Solusi untuk Sikat Gigi yang Lebih Higienis`, ditulis Health Liputan6.com pada Senin (14/7/2014)

3 dari 6 halaman

Ganti sikat gigi



2. Ganti sikat gigi 3 bulan

Salah satu sifat buruk masyarakat kita adalah menggunakan sikat gigi sampai bulu-bulu yang ada keok. Atau, baru akan mengganti bila tanpa sengaja terpakai untuk membersihkan peralatan atau perlengkapan yang ada di dalam rumah.

Prof. Mel menyarankan untuk mengganti sikat gigi tiap 3 bulan sekali. Maksimal, layaknya kita memeriksakan gigi ke dokter gigi, yaitu tiap 6 bulan sekali.

4 dari 6 halaman

Hindari helm



3. Hindari pemakaian helm

"Saat travelling pakai sikat gigi dengan helm atau tutup memang bagus. Tapi, untuk sehari-hari, ada baiknya yang terbuka. Jangan sampai menjadi lembab," kata Prof. Mel menerangkan.

5 dari 6 halaman

Pisah sikat gigi



4. Pisahkan sikat gigi

Biasanya, di dalam kamar mandi tiap rumah tangga disediakan satu gelas yang berisikan lebih dari 1 batang sikat gigi dan pasta gigi. Akibatnya, sikat gigi yang tidak menggunakan helm, bulu sikatnya saling menempel satu sama lain. Kondisi seperti itu, membuat bakteri dari sikat gigi satu ke sikat gigi lainnya.

"Berbagi cinta sama suami atau istri sih, tidak masalah. Tapi, kalau berbagi bakteri, itu masalah," kata Prof. Mel sembari tertawa.

6 dari 6 halaman

Bilas dengan air hangat



5. Bilas dengan air hangat

Seperti merebus botol susu, sikat gigi yang terjatuh dalam waktu yang terbilang cukup lama, segeralah membilasnya menggunakan air hangat, atau keran air hangat bila memilikinya.

Meski begitu, tetap saja tidak menjamin 100 persen akan benar-benar hilang. Prof. Mel mengatakan, ada baiknya untuk segera menggantinya dengan yang baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.