Sukses

Hati-hati, Sikat Gigi Pembawa Bakteri Baru ke Dalam Mulut

Tahukah kita, bila cara seperti itu justru semakin memperbanyak jumlah bakteri dan kuman di dalam mulut?

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan dari kita, mungkin langsung meletakkan sikat gigi ke dalam gelas atau memasukannya ke dalam helm (khusus sikat gigi yang memiliki pelindung), usai membersihkan gigi dan gusi. Tahukah kita, bila cara seperti itu justru semakin memperbanyak jumlah bakteri dan kuman di dalam mulut?

Tempat lembab merupakan tempat paling digemari oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang secara merajalela. Dan, sikat gigi yang dalam keadaan basah kita letakkan begitu saja ke dalam gelas atau helm,  membuat suasananya menjadi lembab pula.

"Untuk itu, disarankan sehabis menyikat gigi, sikat gigi yang telah dibersihkan, dikepret atau dilap menggunakan tisu, agar bakteri yang ada di rongga-rongga bulu sikat gigi tidak berkembang biak," kata Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD menjelaskan, ditulis Health Liputan6.com pada Sabtu (12/7/2014)

Semua bakteri, lanjut Prof Mel, dapat hidup di suasana lembab, asam, dan basa. Terlebih, air yang digunakan, besar kemungkinan menjadi sumber pembawa materi-materi yang sifatnya dapat berkembang biak. "Kita juga harus tahu bahwa di satu sikat gigi yang dibiarkan dalam keadaan lembab, terdapat ratusan juta bakteri. Literatur yang mengatakan seperti itu," kata Prof. Mel menerangkan.

Namun, pada kenyataannya, tidak banyak di antara kita yang meletakkan tisu di dalam kamar mandi. Jika ada, biasanya itu tisu yang digunakan untuk membersihkan wilayah ketika usai buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK).

"Kita bisa bayangkan, bila sikat gigi yang kita gunakan langsung ditaruh begitu saja. Apalagi langsung dimasukkan ke dalam helm. Keringkan terlebih dulu menggunakan tisu, dan bersihkan sebelum diletakkan," kata Prof. Mel menerangkan.

Dalam diskusi bertema `FORMULA NANO CHARCOAL: Solusi untuk Sikat Gigi yang Lebih Higienis` Prof. Mel, menjelaskan, tidak heran bila masih banyak di antara kita yang mengalami radang gusi, sariawan, dan penyakit gigi dan mulut lainnya, padahal sudah rajin menyikat gigi.

"Ini ternyata, bakteri yang ada di sikat gigi, berpindah ke rongga mulut kita. Sifatnya kayak bolak-balik. Kita berniat membersihkan gigi dengan sikat gigi agar lebih bersih, ternyata sikat gigi yang lama dibiarkan lalu digunakan lagi, ada bakterinya," kata dia menerangkan.

Menurut Prof. Mel, bakteri yang didiamkan selama beberapa detik saja mampu berkembang biak dengan jumlah yang tak sedikit. Apalagi, kalau itu dibiarkan selama berjam-jam? Sudah pasti, bakterinya tak dapat dihitung lagi.

"Kita saja sikat gigi dua kali, di pagi hari dan sebelum tidur. Jaraknya itu lebih dari 7 sampai 8 jam. Ratusan bakteri sudah pasti berkembang biak," kata Prof. Mel menerangkan.

Cara seperti ini sebenarnya cukup mudah. Hanya, kebanyakan dari kita terlalu cuek terhadap hal sepele, yang berdampak positif untuk kesehatan gigi dan mulut kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.