Sukses

Kebanjiran, Aktivitas RSUD Donggala Terpaksa Dihentikan

Akibat hujan dan bajir, aktivitas RSUD Kabelota Donggala terpaksa dihentikan. Beberapa pasien rawat inap diungsikan

Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sejak Kamis (10/7/2014) sore hingga malam tadi, membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabelota yang ada di daerah itu terendam banjir. Akibatnya, aktivitas di RSUD ini terpaksa dihentikan untuk sementara.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com menyebutkan, banjir yang melanda rumah sakit yang terletak di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa ini terjadi sekitar pukul 17.40 WITA hingga 19.00 WITA.

"Dari sore tadi hujan sampai malam ini dan air kami lihat langsung masuk ke seluruh wilayah rumah sakit. Cukup tinggi tadi airnya, ya kurang lebih tingginya sepinggang orang dewasa," terang Petugas Keamanan RSUD Kabelota, Astar, kepada Liputan6.com ditemui di lokasi.

Menurut Astar, air yang menggenangi wilayah rumah sakit ini berasal dari luapan air sungai yang berada persis di belakang rumah sakit.

"Ini sudah kejadian ke dua kalinya. Januari lalu juga pernah terendam banjir begini karena hujan deras. Tapi ke dua ini yang paling parah, karena ada 11 ruangan bersama dengan alat kesehatan yang ada digenangi air," imbuh Astar.

Sementara itu, Direktur RSUD Kabelota Hamzah Arifandi menegaskan, tidak ada pasien yang di rawat inap di beberapa ruangan yang ada di dalam rumah sakit ini menjadi korban. "Alhamdulillah tidak ada pasien yang jadi korban," katanya.

Dia menyebutkan, untuk beberapa pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit ini sementara diungsikan ke ruangan yang lebih tinggi. "Perawatannya kita pindahkan ke ruangan IGD untuk sementara, karena di ruangan itu tidak digenangi air waktu banjir tadi," jelas hamzah.

Sedangkan ditanya terkait bentuk pelayanan bagi calon pasien yang ingin dirawat inap atau sekadar mengecek penyakit di rumah sakit ini, ditambahkan Hamzah, untuk sementara tidak melayani dulu.

"Cukup pasien yang ada dulu kita layani, dan aktivitas untuk sementara dihentikan dulu sambil menunggu seluruh ruangan dan alat-alat kesehatan di rumah sakit ini steril kembali," tandasnya.

Pantauan di lokasi, air yang menggenangi wilayah rumah sakit ini memang cukup tinggi, itu terlihat jelas dari batas air yang berbekas di sejumlah dinding ruangan rumah sakit. Meskipun airnya sudah surut, namun 11 ruangan beserta jalur-jalur masuk ke setiap ruangan di rumah sakit ini masih digenangi lumpur yang cukup tebal. (M Taufan SP Bustan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.