Sukses

Sedot Lemak Bisa Akibatkan Kematian?

Liputan6.com, Jakarta Ada bermacam cara menghilangkan lemak tubuh. Mulai dari yang alami seperti olahraga dan diet sampai melakukan operasi seperti sedot lemak. Tapi sebenarnya amankah prosedur sedot lemak mengingat banyak orang melakukannya.

Menanggapi hal tersebut, Ahli diet, Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK mengungkapkan, sedot lemak memang efektif membuang lemak berlebih di beberapa daerah tubuh tertentu. Tapi bukan dilakukan pada perut karena dapat berisiko kematian.

"Sedot lemak atau liposuction merupakan prosedur pengambilan lemak dibawah kulit atau subkutan. Tapi ada yang perlu diperhatikan, lemak yang diambil tidak boleh yang berada di bawah kulit perut karena dapat menimbulkan inflamasi. Lemak perut itu menutupi usus hati, hanya bisa dihilangkan dengan olahraga dan mengurangi makan," katanya, seperti ditulis Jumat (11/7/2014).

Pengambilan lemak subkutan sendiri, kata Samuel, memang cenderung dilakukan wanita untuk mengubah penampilan. Sehingga sedot lemak hanya boleh dilakukan di kulit lengan atau paha. Begitu juga dengan jumlah lemak yang boleh diambil, tidak lebih dari 5 kilogram.

"Dokter bedah itu hanya bisa sedot lemak sampai 5 kilogram. Kalau ada yang mengklaim bisa lebih dari itu, pasti bohong. Masih ingat dengan salah seorang promotor tinju tahun 80-an? dia meninggal sesaat setelah melakukan sedot lemak sampai 15 kilogram," jelasnya.

Samuel menambahkan, saat seseorang dipaksa untuk lemaknya diambil, maka akan terjadi perubahan metabolik tubuh sehingga elektrolit menjadi tidak seimbang. "Jangan main-main, melakukan prosedur itu harus hati-hati dan dilakukan oleh ahli."

Pakar gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK mengatakan - See more at: http://health.liputan6.com/read/2075909/ada-yang-membahayakan-dari-minum-susu-pada-anak-waspadalah#sthash.NueaC3L1.dpuf

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini