Sukses

TV Berikan Pengaruh Buruk Makanan Tak Sehat pada Anak

Sebuah penelitian di Inggris dan Irlandia menemukan, televisi dapat membuat anak berpikir tidak tahu makanan sehat.

Liputan6.com, Jakarta Dampak buruk televisi ternyata bukan hanya memengaruhi perilaku anak. Sebuah penelitian di Inggris dan Irlandia menemukan, televisi dapat membuat anak berpikir tidak tahu makanan sehat.
 
Medicalnewstoday, Sabtu (5/7/2014) melaporkan, dari semua tontonan anak-anak, kebanyakan tayangan iklannya menawarkan makanan ringan, makanan olahan dan junk food.

Penulis dan Direktur Penelitian University of Graduate Entry Medical School Limerick di Irlandia, Profesor Colum Dunne mengatakan, anak-anak yang melihat tayangan makanan tidak sehat di televisi cenderung tidak mengerti makanan sehat. Tapi dibalik itu, studi mengungkapkan, anak-anak yang sering menonton tayangan iklan makanan tidak sehat, tidak mengalami obesitas.

Melihat hal tersebut, penulis utama studi, Profesor Clodagh O'Gorman menilai, tidak ada hubungan yang jelas antara paparan iklan makanan yang tidak sehat dan konsumsi makanan pada anak-anak. Menurutnya, makan dan minum minum  pada anal adalah kegiatan umum yang sering dikaitkan dengan faktor-faktor motivasi yang positif. Maksudnya, hal kembali lagi pada pengawasan orangtua dalam membatasi asupan makanan yang tidak sehat pada anak.

"Orangtua harus memegang kendali agar anak tetap mendapat asupan yang sehat. Karena dalam hal ini, yang penting bukan berapa lama anak berada di depan televisi, melainkan seberapa besar dampak tayangan makanan tidak sehat di televisi pada anak," ujar peneliti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.