Sukses

Pejabat AS : Sia-sia Selundupkan Anak

Amerika Serikat memperingatkan keluarga di Amerika Tengah untuk berhenti mengirim anak-anak mereka sendirian melintasi perbatasan Meksiko

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat memperingatkan keluarga di Amerika Tengah untuk berhenti mengirim anak-anak mereka sendirian melintasi perbatasan Meksiko menuju AS dan menyebut perjalanan anak-anak itu berbahaya serta sia-sia.

Anak-anak tersebut tidak akan mendapat izin tinggal, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson di Nogales, Arizona, saat mengunjungi rumah tahanan penampung 900 anak-anak, yang datang ke Amerika seorang diri.

"Perjalanan ini sangat berbahaya dan pada akhirnya mereka tidak akan mendapat izin tinggal. Tidak ada izin untuk anak-anak Anda yang datang ke AS," kata Johnson merujuk pada izin tinggal yang sangat didambakan bisa diperoleh di akhir perjalanan mereka itu.

Johnson mengatakan AS mengambil langkah-langkah untuk mendorong hubungan baik terutama dengan Honduras, Guatemala, dan El Salvador.

Ia mengatakan tujuannya adalah untuk melawan kekerasan yang memicu banyaknya arus keluar dan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga orang-orang bisa meningkatkan pendapatan serta tetap tinggal di kampung mereka dan mengasuh anak-anak yang dideportasi nanti.

Amerika Serikat mengatakan kekerasan yang banyak terjadi di Amerika Tengah menjadi penyebab utama semakin banyaknya anak-anak yang menyeberang perbatasan sendiri dari Meksiko ke AS, terutama melalui perbatasan Arizona dan Teksas.

Media di AS melaporkan, beberapa anak baru berumur empat atau lima tahun dan beberapa diantara mereka harus berhadapan dengan hakim.

Sejak Oktober 2013 hingga Juni 2014, sekitar 52 ribu anak-anak tanpa pendamping memasuki Amerika Serikat. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pada data periode Oktober 2012 hingga akhir 2013.

Gubernur Arizona yang berasal dari Partai Republik Jan Brewer mendesak pemerintahan Presiden Barack Obama untuk memperketat keamanan perbatasan.

"Ini adalah masalah yang kita hadapi selama bertahun-tahun," katanya seperti dikutip harian Nogales International, Jumat (27/6/2014).

Rumah-rumah tahanan untuk anak-anak tersebut sudah terisi penuh sehingga pihak berwenang akan mempersingkat prosedur pemulangan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini