Sukses

Perlukah Mengonsumsi Air Oksigen?

Sejauh ini belum ada bukti bahwa air oksigen bermanfaat bagi manusia.

Liputan6.com, Jakarta Maraknya air oksigen yang diklaim dapat membantu memelihara kesehatan ternyata masih diragukan. Lantas, benarkah manfaat air oksigen jauh lebih baik dari air putih biasa?

Menanggapi hal tersebut, Ahli Gizi yang juga Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Saptawati Bardosono M, Sc mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada bukti bahwa air oksigen bermanfaat bagi manusia.

"Begini deh, air dengan oksigen pasti jauh lebih mahal, padahal oksigen itu gratis. Memang sih pas dibuka dan diminum mungkin berasa segar, tapi pas dibuka juga oksigennya menguap. Jadi kita itu butuhnya air, kalau oksigen dibutuhkan hidung," ungkap Saptawati, ditulis Kamis (25/6/2014).

Saptawati menambahkan, sejauh ini manusia membutuhkan air putih yang bersih dan berasal dari sumber baik sehingga kualitasnya baik untuk mencegah dehidrasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

9 Manfaat Air Putih

Berikut 9 fungsi air bagi tubuh, seperti diutarakan Spesialis Ahli Gizi Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK  dalam acara bertajuk 'Inagurasi Indonesian Hydration Working Group (IHWG) : Tingkatkan Status Hidrasi Masyarakat Menuju Indonesia yang Lebih Sehat', di Ruang SAF Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Jumat (11/10/2013) :

  1. Mengatur suhu tubuh
  2. Melembabkan atau membasahi mukosa (mulut, mata, dan hidung)
  3. Lubrikan (pelumas) sendi dan bantalan tahan getar
  4. Melindungi organ dan jaringan dalam tubuh
  5. Mencegah konstipasi
  6. Melarutkan zat gizi dan membawanya ke pelbagai bagian tubuh
  7. Membawa oksigen ke pelbagai jaringan tubuh
  8. Membuang sisa metabolisme sehingga mengurangi beban ginjal dan hati
  9. Mempertahankan bentuk dari sel


Air merupakan komponen utama bagi manusia. Untuk itu, Inge Permadhi mengatakan, merugilah orang yang tidak pernah rutin dalam mengonsumsi air mineral ini. Selain itu, air juga merupakan zat gizi makro yang esensial.

"Jangan tunggu haus untuk minum segelas air mineral. Jika minum saat haus, tidak cukup menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh," tutup Inge. 

3 dari 4 halaman

Jangan Minum Saat Haus Saja

Kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya hanya akan minum segelas air ketika merasa haus saja. Padahal, haus tidak haus seseorang wajib meminum segelas air. [Baca juga: Ibu Hamil Minum Air Lebih Banyak Lagi, Ya!]

Dalam acara 'Inagurasi Indonesian Hydration Working Group (IHWG) : Tingkatkan Status Hidrasi Masyarakat Menuju Indonesia yang Lebih Sehat', peneliti dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat, Dr. Stavros A Kavouras mengatakan, air merupakan makronutrien yang diperlukan untuk tubuh. Maka itu, kebiasan untuk meminum segelas air setiap saat perlu dilakukan, karena memang itu baik bagi kesehatan jika rutin mengonsumsinya.  [Baca juga: Mending Minum Air Mineral Saat Sakit Kepala, Apa Ya Efeknya?]

"Mengapa jangan minum hanya di saat haus saja?

Sebab, ketika kita minum segelas air, itu tidak akan cukup menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh," kata Stavros, di Ruang SAF Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejatinya tubuh seseorang membutuhkan asupan air 6 sampai 8 gelas per hari. Kalau kurang dari ketentuan yang berlaku, maka dapat memengaruhi proses kognitif dan mood baik pada pria maupun pada wanita. [Baca juga: Yakin Sudah Minum Banyak Hari Ini? Cek di Sini Dulu!]

Tapi, harus diperhatikan juga. Bukan berarti ketika Anda sudah meminum 6 sampai 8 gelas air per harinya, Anda akan terhindar dari dehidrasi. [Baca juga: Rugi Lho, Kalau Malas Minum Air Mineral!]

"Cara sederhananya untuk melihat apakah Anda sudah terhindar dari dehidrasi apa belum, cek warna urine ketika sedang buang air kecil (BAK). Bila warna urine gelap, tandanya Anda masih kurang dalam mengonsumsi air per harinya. Berarti 6 sampai 8 gelas per hari untuk tubuh Anda belum cukup," tutup dia.

4 dari 4 halaman

Jangan Minum Hanya Saat Haus

Ada baiknya untuk konsumsi air setiap hari porsinya lebih banyak daripada Anda ketika mengonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein. Bahkan, ketika Anda kekurangan makanan tapi terus minum, Anda tidak akan kesakitan selama lebih dari 30 hari. [Baca juga: Mending Minum Air Mineral Saat Sakit Kepala, Apa Ya Efeknya?]

Dr. Stavros A Kavouras mengatakan, orang tidak perlu takut ketika ia kekurangan makan, tapi mendapatkan lebih banyak minum. Karena, tanpa makan sekali pun orang akan tetap bertahan hidup lebih lama daripada sebaliknya.

[Baca juga: Ibu Hamil Minum Air Lebih Banyak Lagi, Ya!]

"Anda tanpa makan, dapat bertahan hidup selama 45 sampai 60 hari lamanya. Asal diberi minum terus menerus. Tapi sebaliknya, ketika Anda tidak mendapatkan minum sama sekali selama 9 sampai 12 hari, maka hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi," kata Stavros.

Air merupakan makronutrien yang diperlukan untuk tubuh. Maka itu, kebiasan untuk meminum segelas air setiap saat bagus untuk dilakukan, karena memang itu baik kesehatan yang rutin mengonsumsinya. [Baca juga: Yakin Sudah Minum Banyak Hari Ini? Cek di Sini Dulu!]


Ia juga mengingatkan, untuk tidak minum hanya dalam keadaan haus saja. Setiap jam atau setiap 30 menit, usahakan air masuk ke dalam tubuh Anda. 

"Mengapa jangan minum hanya di saat haus saja? Sebab, ketika kita minum segelas air, itu tidak akan cukup menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh," kata Stavros. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.