Sukses

Perokok: Gambar Seram Nggak Ngaruh!

Meski bungkus rokok sudah diberi gambar seram, para perokok rupanya tak begitu saja takut

Liputan6.com, Jakarta Sejak berlakunya peraturan pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang rokok, hari ini semua bungkus rokok wajib menyertakan lima gambar seram seperti kanker mulut atau kanker paru-paru yang dipilihkan Kementerian Kesehatan. Namun sayangnya, beberapa perokok aktif mengaku peringatan bergambar tidak membuat perokok aktif berhenti merokok.

Seperti misalnya beberapa orang yang diwawancarai Health-Liputan6.com berikut ini, mayoritas perokok aktif mengatakan tidak akan berhenti merokok. Tapi sebaliknya, untuk perokok pemula dan belum pernah merokok, gambar ini membuat mereka takut dan enggan merokok.

Murti (40), Karyawan

"Saya merokok dari tahun 1997 sampai sekarang. Kalau gambarnya jadi begitu, ya nggak takut lah cuma geli. Tetep aja ngerokok. Masalah umur, sakit kan urusan Tuhan. Nggak akan ngefek apa-apa buat saya. Cuma ya jadi males nenteng-nentengnya aja kali ya soalnya gambarnya mengerikan," katanya.

Sedangkan kenaikan harga rokok juga dikatakan pria yang merokok 5-6 batang per hari ini, tidak akan berpengaruh pada perokok sepertinya. "Harga naik juga nggak ngaruh. Harga mahal saya beli."

Ita (33) PNS

Berbeda dengan Murti, seorang wanita yang aktif merokok lebih dari 5 tahun ini mengaku akan berpikir dua kali jika harga rokok mahal. Karena baginya, gambar seram rokok tidak berdampak apapun.

"Kita juga tahu kali bahanya, kita ngerti kok. Kalau cuma gambar aja ya saya nggak takut. Kecuali naikin harga rokok sampai Rp 50 ribu - Rp 100 ribu. Mungkin saya juga mikir. Temen-temen yang ngerokok juga bilang, kalau harganya Rp 100 ribu mending nggak ngerokok lah. Perokok kan kebanyakan orang menengah kebawah. Gambar begini nggak ngaruh. Semua orang juga tahu, rokok nggak sehat, tapi kan murah buat bisa ngilangin stres," ungkapnya.

Udin (48), Buruh

Peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok bagi Udin juga diakuinya tidak mengubah kebiasaannya merokok yang sudah puluhan tahun. Baginya, iklan rokok seperti peringatan bergambar dan tulisan memang menakutkan. Tapi selama ini Ia mengaku tidak merasa memiliki masalah kesehatan karena merokok.

"Saya merokok dari umur 15 tahun. Kalau cuma gambar mah, ya tetep aja merokok. Mau gimana, kalau udah kecanduan sampai sekarang. Beda kalau pabriknya tutup. Harga mahal aja saya belain beli. Nggak ada gunanya pasang gambar begini, toh ngerokok nggak ngerokok juga mati," katanya.

Jika perokok aktif enggan mengubah kebiasaannya merokok, kami juga sempat mewawancarai anak SMA yang kami anggap perokok pemula dan anak SMP yang mengaku belum pernah merokok. Keduanya mengaku cukup kaget melihat gambar yang ada pada bungkus rokok dan takut untuk merokok.

Andri (17), perokok dari setahun lalu

"Serem sih bungkusnya. Tapi nanggung gambarnya cuma setengah. He.he. Coba semua bungkusnya dipenuhin gambar itu. Pengen sih berhenti abis serem juga ya," katanya.

Farhan (14), belum pernah merokok

"Ih, serem juga ya. Males deh ngerokok kalau sampai begitu," ujarnya singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini