Sukses

Tips Kontrol Gula Darah Selama Puasa

Berikut beberapa tips puasa bagi penderita diabetes

Liputan6.com, Jakarta Tidak mudah bagi penderita diabetes untuk berpuasa selama Ramadan. Pedoman diabetes pernah menyatakan bahwa pasien diabetes dengan kondisi khusus tetap memaksa berpuasa meskipun disarankan untuk tidak berpuasa.

Tapi masalahnya, Menurut Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, beberapa risiko bisa dihadapi penderita diabetes bila memaksa berpuasa seperti rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia), meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia), pembekuan darah dan dehidrasi.

Mungkin Anda juga berpikir, siapa yang mau melewatkan bulan suci Ramadan. Apalagi banyak penelitian menyebutkan puasa justru membuat metabolisme tubuh membaik. Maka itu, Pradana memberikan beberapa tips puasa bagi penderita diabetes sebagai berikut:

1. Cek gula darah

Sebelum memasuki bulan puasa, cek selalu gula darah Anda. Saat puasa, baiknya monitoring gula darah saat mau sahur, sebelum buka dan setelah buka puasa.

Bagi Anda yang berisiko tinggi diabetes yang sebenarnya dilarang puasa dan tetap ingin puasa, sebaiknya memiliki glikometer untuk mengecek gula darah selalu. Sedangkan penderita diabetes yang menggunakan insulin, suntikkan insulin sebelum sahur dan buka puasa. Dan selalu periksa atau kontrol ke dokter setidaknya dua atau tiga kali seminggu.

2. Perhatikan konsumsi obat dan insulin

Tanyakan pada dokter beberapa jenis obat pengontrol gula darah yang harus dikonsumsi termasuk kapan dan apakah ada pengurangan obat dan sebagainya. Karena obat seperti Metformin 500 miligram yang biasanya dikonsumsi 3 hari sekali, selama bulan puasa ditambah dosisnya 1.000 miligram saat berbuka dan 500 miligram saat sahur.

Untuk pengguna insulin pun demikian. Jika biasanya insulin digunakan sebanyak 30 unit pada pagi hari dan 20 unit pada sore hari, selama Ramadan, gunakan 30 unit insulin pada saat berbuka dan hanya 10 unit saat sahur.

3. Tetap olahraga dan diet sehat

Bulan Ramadan bukan alasan seseorang tidak olahraga. Pradana menjelaskan, aktivitas fisik saat puasa bukan hanya berupa olahraga seperti jalan sore atau bersepeda. Karena setelah buka puasa, tanpa Anda sadari, salat tarawih juga bagian dari aktifitas fisik.

Selain aktivitas fisik, diet sehat perlu dilakukan dengan menerapkan gizi seimbang. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur termasuk buah. Sebelum dan setelah berbuka juga disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur.

4. Menjalani pemeriksaan medis pra Ramadan

The American Diabetes Association dan the South Asian Guidelines for Management of Endrocrine Dosorders menyarankan pemeriksaan medis pra Ramadan guna meninjau ulang rencana pengobatan dan perubahan minum obat atau insulin selama Ramadan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi diabetes selama puasa serta mengindari fluktuasi kadar glukosa darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini