Sukses

Cara Cerdas Hadapi Penderita DBD

pengobatan utama yang harus diberikan pada pasien dbd adalah dengan mengganti cairan akibat dari kebocoran plasma itu.

Liputan6.com, Jakarta Kebocoran plasma yang mengandung air, gula, dan elektrolit dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitar kerap dialami pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD). Maka itu, pengobatan utama yang harus diberikan pada pasien adalah dengan mengganti cairan akibat dari kebocoran plasma itu.

"Selama DBD pasien akan banyak mengeluarkan air. Maka itu, obatnya pun harus air juga. Kalau ada orang yang dicurigai demam berdarah, sebelum dibawa ke puskesmas atau dokter, berilah minuman," ujar Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI di Artotel Hotel, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Meski pengobatan utamanya adalah air, bukan berarti kita dapat memberikan air putih biasa pada pasien DBD. Menurut Leonard, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011  mengatakan, jangan memberikan air putih biasa, melainkan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa.

"Yang bocor selama DBD ini kan tidak hanya air. Tapi elektrolitnya juga, glukosa atau gulanya pun mengalami hal yang sama. Jadi, kalau kita ingin memberikan pasien teh manis, tambahkan sedikit garam dengan takaran seujung sendok," kata Leonard menambahkan.

Dengan adanya elektrolit dan glukosa, terang Leonard, akan makin mempermudah proses penyerapan air di usus. "Karena, gula yang berasal dari elektrolit akan mempermudah transportasi air dari dalam usus ke pembuluh darah," kata Leonard menerangkan.

"WHO dalam pernyataannya menganjurkan `Not plain water`. Usahakan untuk mencari cairan yang mengandung elektrolit dan gula," kata Leonard menambahkan.

Bila dalam kehidupan sehari-hari dianjurkan untuk mengonsumsi air sebanyak 6 sampai 8 gelas atau dua liter per hari, maka saat menderita DBD minumlah cairan sebanyak-banyaknya tanpa batas.

"Minum sebanyak yang mampu kita mampu. Kalau fungsi ginjal kita bagus, air yang masuk itu akan dibuang. Jadi, tidak ada batasannya. Sama kayak diare, pertolongan pertamanya adalah minum semampunya. Semakin banyak pasien minum, kitanya semakin senang," kata Leonard menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini