Sukses

2015 Dokter Asing Masuk Indonesia, Bagaimana Nasib Dokter RI?

Menyusul pemberlakukan pasar bebas Masyarakat Ekonomi (AEC) 2015, tidak akan lama lagi, Indonesia akan diserbu oleh dokter asing

Liputan6.com, Jakarta Menyusul pemberlakukan pasar bebas Masyarakat Ekonomi (AEC) 2015, tidak akan lama lagi, Indonesia akan diserbu oleh dokter asing dari negara-negara lain di ASEAN. Mengingat hal tersebut, sejumlah dokter menyarankan Pemerintah untuk menempatkan dokter asing di daerah.

Seperti disampaikan Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dan Pakar Kanker Indonesia, Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM., bahwa saat ini beberapa tenaga medis masih banyak kekurangan di sejumlah daerah. Belum lagi, dokter yang menumpuk di perkotaan membuat layanan kesehatan kurang terjangkau di daerah.

"Kami harap dokter asing juga merasakan apa yang kami alami sewaktu bertugas di daerah. Angkatan saya 50 persen yang jadi spesialis. Sebagian lainnya ada di puskesmas daerah. Kalau bisa, dokter asing merasakan yang kami alami dan jangan di kota besar," kata Abdul di sela-sela acara pembukaan layanan kesehatan kanker anak gratis oleh Tahir Foundation di RS Mayapada, Senin (26/5/2014).

Di lain pihak, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang ditemui di tempat sama mengungkapkan bahwa keberadaan dokter asing nantinya akan diatur secara bersama. Sehingga pemerintah tidak bisa menempatkan berdasarkan keinginan pribadi.

"Ini nanti akan dibicarakan sesama antar negara ASEAN seperti bagaimana perjanjiannya, karena harus ada kesepakatan bersama, standar, remunerasinya, kemudian apakah di daerah layak atau tidak, kita harus melihat kebutuhan," kata Menkes.

Sebagai dokter yang pernah melayani masyarakat di daerah, justru Menkes berharap pengaturan dokter Indonesia dulu yang mestinya dibenahi.

"Saya mendorong dokter Indonesia dulu yang melayani Indonesia. Sudah banyak yang mau. Masalah insentif atau perlengkapan, sedang dibahas, tapi kalau anggaran kurang bagaimana. Saat ini PTT diberi tunjangan Rp 5 juta, untuk daerah terpencil Rp 7 juta."

Menanggapi dokter asing yang biayanya akan jauh lebih mahal, Menkes menjelaskan belum tentu hal itu terjadi. Karena di beberapa negara, seperti Bangladesh, mereka lah yang mau datang kesini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini