Sukses

Negara Ini Larang Penggunan Triclosan pada Sabun

Minnesota melarang penggunaan triclosan pada produk-produk kesehatan.

Liputan6.com, New York Keamanan penggunaan zat kimia triclosan bagi manusia masih perlu ditinjau kembali. Meski belum terbukti berbahaya bagi manusia, menurut penelitian penggunaan triclosan bisa mengganggu hormon reproduksi dan perkembangan. Alasan itulah yang membuat Minnesota melarang penggunaan triclosan pada produk-produk kesehatan.

Triclosan sering digunakan pada sabun cair antibakteri, deodoran, dan juga pasta gigi. Di Amerika Serikat (AS) saja, sekitar 75 persen sabun cair antibakteri menggunakan triclosan.  

Gubernur Mark Dayton sudah menandatangani RUU yang membuat Minnesota menjadi negara bagian AS pertama yang melarang penggunaan triclosan. Pelarangan ini karena kekhawatiran bahan kimia terhadap kesehatan dan lingkungan.

"Ini adalah upaya melarang triclosan pada salah satu dari 50 negara bagian, saya pikir ini akan berdampak lebih besar," kata Senator John Marty seperti dilansir HuffingtonPost, Kamis (22/5/2014).

The Roseville Demokrat mengatakan, negara-negara lain dan pemerintah federal cenderung akan bertindak yang sama. Beberapa perusahaan juga sudah tak menggunakan triclosan pada produk-produknya.

Food and Drug Administration (FDA) pernah mengkritik dengan mengatakan tak ada bukti bahwa sabun triclosan lebih efektif dibanding mencuci tangan dengan sabun biasa dan air demi mencegah penyebaran penyakit.

Penelitian University of Minnesota yang diterbitkan tahun lalu menemukan meningkatnya triclosan dalam sedimen di beberapa danau, dan bahan kimia itu bisa pecah di air menjadi dioksin yang berpotensi membahayakan. Dua bulan kemudian, Dayton memerintahkan semua lembaga negara berhenti membeli sabun tangan dan sabun cuci piring serta sabun cuci yang mengandung triclosan.

American Cleaning Institute (ACI) mendesak Dayton memveto RUU baru dengan mengatakan triclosan telah diteliti secara menyeluruh dan terbukti memberikan manfaat penting untuk kesehatan.

Juru Bicara ACI Brian Sansoni mengatakan, Minnesota merupakan satu-satunya negara yang memberlakukan larangan. Dia mengatakan pihaknya masih harus melihat apakah ada produsen yang akan mereformulasi produk hanya untuk pasa Minnesota atau hanya menghentikan penjualan mereka.

Berdasarkan aturan FDA yang diusulkan pada Desember, produsen sabun antibakteri harus menunjukkan produk mereka aman untuk penggunaan sehari-hari dan lebih efektif dibanding sabun biasa serta air. Apabila tidak, mereka perlu merupuskan produk ini atau menghapus klaim antibakteri dari labelnya.

Baca Juga:

Sabun Antibakteri Bahayakan Kesehatan?

Sia-sia, Cuci Tangan Pakai Sabun Antibakteri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.