Studi: Anak Obesitas Punya Sedikit Teman

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang belum lama ini dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menemukan, remaja obesitas cenderung memiliki teman lebih sedikit dibanding remaja lain yang beratnya ideal.

Penelitian yang melibatkan 59.000 remaja berusia rata-rata 15 tahun, dari 88 sekolah menengah dan tinggi di AS ini membuat peneliti berargumen terhadap kemungkinan remaja obesitas pada tingkat stres lebih tinggi.

"Hal ini sangat mengganggu karena persahabatan merupakan sumber penting dari dukungan dan persahabatan. Tidak memiliki atau kehilangan teman dikaitkan dengan depresi dan kurangnya kepercayaan diri bagi remaja dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan berat badan," kata rekan penulis studi, Profesor Sandra Simpkins dari Arizona State University's School of Social and Family Dynamics.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data survei pada ukuran Body Mass Index (BMI) yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang ideal berat badannya. Para remaja juga diminta untuk mencantumkan lima nama teman terdekatnya baik perempuan dan laki-laki. Para peneliti kemudian meneliti bagaimana dan kapan para remaja berkenalan dengan teman-temannya. Misalnya, apakah saat mereka bertemu melalui kerja kelompok atau lainnya.

Hasilnya, studi ini menemukan bahwa remaja obesitas cenderung kesulitan mencari teman dibanding rekan-rekannya yang memiliki berat badan normal. Dan ketika mereka tidak memiliki teman, remaja obesitas cenderung akan mencari teman yang memiliki kelebihan berat badan.

"Karena mereka yang terpinggirkan secara sosial, remaja kelebihan berat badan rata-rata sulit mendapatkan teman lebih banyak," tulis penulis studi, seperti dikutip Everydayhealth, Senin (19/5/2014).