Sukses

Kena Angiodema, Tubuh Wanita Ini Terus Membengkak

Seorang ibu dua anak asal Inggris, izzi Richards (32) mengalami kondisi genetik yang sangat langka

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu dua anak asal Inggris, izzi Richards (32) mengalami kondisi genetik yang sangat langka. Ia mengalami angioedema herediter, pembengkakan hampir di sekujur tubuhnya seperti tangan, kaki, wajah, perut dan punggung serta lidah dan tenggorokan.

"Setelah lidah saya membengkak, dokter mengira saya akan mati karena saya sulit bernapas dan saya pikir saya akan mati. Ketika itu wajahku membengkak dan itu benar-benar memalukan. Semua orang menatapku dan menganggap pasangan saya-Chris telah memukul saya. Hal ini membuat saya tidak suka pergi keluar kalau sudah bengkak," kata Izzi pada Dailymail, Minggu (18/5/2014).

Izzi mengaku, Ia mengalami pembengkakan sejak usia 4 tahun. Ia mengira pembengkakan itu hanyalah reaksi alergi sehingga saat itu ia hanya mengonsumsi obat-obatan anti alergi. Tapi pada usia 7 tahun, Izzi kembali mengalami pembengkakan pada tangannya.

Ketika berumur 14 atau 15 tahun, kondisinya semakin parah. Dia mulai menderita pembengkakan disertai kram perut disertai muntah selama sekitar tiga minggu. Selama waktu itu ia menyadari bahwa kakinya akan membengkak. Akibat penyakit yang dideritanya, ia nyaris tak bisa bersekolah dan selama bertahun-tahun.

Walaupun beberapa kali memeriksakan diri ke dokter, Izzi hanya mendapat diagnosa terkena virus dan gangguan pencernaan. Dan pembengkakan yang dialaminya terus parah, hingga salah seorang dokter percaya kalau penyakit yag dialaminya bukanlah alergi. 

"Saat itu dokter mengambil beberapa tes darah dan beberapa minggu kemudian, saya didiagnosis dengan angioedema herediter. Kondisi ini merupakan penyakit keturunan yang langka dan dapat menyebabkan pembengkakan di berbagai jaringan tubuh. Dokter mengatakan, pembengkakan dipicu oleh stres," kata Izzi.

Dokter mengatakan, beberapa orang seperti Izzi mengalami pembengkakan setiap bulan, sementara yang lain selama bertahun-tahun baru mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini disebabkan oleh kurangnya protein yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Jika seseorang tidak memiliki cukup protein itu, pembuluh darah bisa bocor, sehingga cairan akan terkumpul dalam jaringan yang menyebabkan pembengkakan.

"Pembengkakan dalam usus sering menyebabkan kram perut parah dan pembengkakan di kotak suara dapat mengancam jiwa karena menyulitkan jalan napas," kata dokter.

Menurut dokter, penyakit genetik seperti angioedema herediter belum ada obatnya. Yang bisa dilakukan dokter adalah memberi obat untuk mengelola pemicunya seperti stres. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini