Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Suntikan Botox di Kelamin Bikin Pria Tahan Lama di Ranjang?

Botox sering digunakan untuk menghaluskan kerutan dan keriput. Tapi ilmuwan berusaha agar botox membuat pria bertahan lama di ranjang.

Liputan6.com, London Botox sering digunakan untuk menghaluskan kerutan dan keriput terutama di wajah. Tapi, para ilmuwan sedang menguji agar botox bisa membuat pria bertahan lama di ranjang.

Ilmuwan di Tulane University, New Orleans, sedang menguji botox pada tikus untuk membantu pria yang menderita ejakulasi dini.

Cairan yang biasa digunakan untuk mengatasi keriput itu disuntikkan ke tikus jantan dan melihat dampaknya terhadap seberapa lama si tikus bisa berhubungan seksual. Lamanya hubungan seksual kemudian dibandingkan dengan kinerja si tikus sebelum diinjeksi. Hasilnya, peneliti menemukan tikus bisa bertahan lebih lama setelah disuntikkan obat. Data ini kemudian dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.

Kini, percobaan dua tahunan tersebut dicobakan pada 60 relawan manusia untuk melihat apakah botox bisa membantu mengatasi ejakulasi dini. Pria antara 18-50 tahun yang menjalin hubungan monogami jangka panjang yang ikut dalam penelitian yang dilakukan produsen obat Allergen. Relawan terpilih akan disuntikkan obat ke otot di ujung kelaminnya. Sedangkan yang lain akan menerima plasebo.

Dr John Dean, mantan presiden di International Society for Sexual Medicine mengatakan, uji coba tersebut pantas diselidiki. Namun, ia memperingatkan bahwa pengobatan harus dilakukan petugas medis yang mengenal obat tersebut.

Dokter menambahkan, pengobatan mungkin harus diulang setiap obat mereda, seperti dilansir MailOnline, Minggu (11/5/2014).

Sekitar satu dari empat pria menderita ejakulasi dini dan itu merupakan masalah seksual yang paling umum di kalangan pria muda.

Beberapa hal yang dianggap berkontribusi terhadap ejakulasi dini termasuk stres, masalah hubungan, kecemasan, pengalaman seksual traumatis sebelumnya, dan depresi.

Beberapa metode pengobatan untuk mengatasi masalah ini seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yang merupakan jenis antidepresan yang bisa membantu menunda klimaks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.