Sukses

Inilah Pentingnya Donor Darah dan Ketahui Rhesus

Palang Merah Indonesia (PMI) menganjurkan bagi semua masyarakat untuk mendonorkan darahnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam peringatan hari Palang Merah Sedunia yang jatuh hari ini, Palang Merah Indonesia (PMI) menganjurkan bagi semua masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Pasalnya, donor darah dapat membuat badan lebih bugar dan pendonor jadi tahu golongan darah dan rhesusnya.

Seperti disampaikan Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI), DKI Jakarta Dr. Shalimar Salim saat diwawancarai tim Health-Liputan6.com bahwa pemeriksaan darah sangat penting karena rhesus sangat berpengaruh pada semua orang.

"Meski rhesus negatif langka di Indonesia, tapi tak menutup kemungkinan Anda bisa membantu orang yang memiliki golongan darah dan rhesus yang sama," kata Shalimar, ditulis Jumat (9/5/2014).

Shalimar mengatakan, golongan darah dengan rhesus negatif di Indonesia hanya sekitar 1,2 persen. Kebanyakan diantara masyarakat Asia rhesus positif. Tapi jangan santai dulu, karena tak ada perbedaan yang mencolok antara rhesus negatif dan positif. Sehingga pada beberapa pasangan yang tidak cocok rhesusnya, bisa menyebabkan anaknya kuning ketika lahir dan meninggal.

"Contohnya ibu yang memiliki darah golongan A rhesus negatif, bila suaminya memiliki rhesus negatif pasti anaknya kuning atau terjadi peningkatan kadar bilirubin. Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) di dalam hati," katanya.

Meski begitu, dalam kasus lain, Shalimar menjelaskan rhesus tak ada kaitannya dengan keturunan. Karena bisa saja seorang ibu rhesusnya negatif dan anaknya rhesus positif.

"Yang terpenting diketahui adalah mengetahui apa golongan darah dan tipe rhesus Anda dan pasangan karena jika terjadi ketidakcocokan akan memiliki risiko pada bayinya," ungkapnya.

Shalimar menambahkan, mengetahui rhesus juga penting terutama bila Anda atau anggota keluarga mengalami kecelakaan dan membutuhkan darah. Bila seseorang tidak tahu rhesusnya, maka PMI akan sulit mencari dan beberapa kali melakukan uji silang terhadap sampel darah setidaknya butuh waktu 5 jam. Sehingga darah tidak bisa langsung diberikan pada pasien karena harus melewati uji kecocokan selama tiga kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini