Sukses

Apa Perlu Matematika Diganti dengan Pelajaran Etika?

Muhammad Rizal, Psi, menolak bila pelajaran Matematika harus digantikan dengan pelajaran etika.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orang beranggapan tak semua bidang pekerjaan membutuhkan ilmu Matematika sehingga ilmu etika yang harusnya ditanamkan sejak anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Kalau perlu, pelajaran Matematika diganti dengan pelajaran etika.

Menanggapi itu, Psikolog Pendidikan Anak dari Lembaga Terapan Psikologi Universitas Indonesia (UI), Muhammad Rizal, Psi, menolak bila pelajaran matematika harus digantikan dengan pelajaran etika. Menurutnya, ilmu Matematika bersifat dasar yang harus dipahami semua anak.

"Memang, banyak yang mengatakan pada saya kalau anak-anak sekarang nggak punya etika. Sehingga, lebih baik pelajaran Matematika diganti sama pelajaran etika. Tapi, bukan berarti harus menghilangkan pelajaran yang bersifat dasar," kata Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com, Jumat (2/5/2014)

Pada dasarnya, setiap anak perlu dibekali ilmu yang bersifat kognitif. Yaitu, Matematika dan Bahasa Indonesia. Kalau memang ada yang perlu diganti, ia merasa bukan Matematika yang harus digeser. "Kalau mau, PPKn saja yang diganti sama pelajaran etika. Atau, diselipkan pelajaran etika di antara ilmu-ilmu ini," kata dia menambahkan.

Ia menerangkan, perlunya pejaran Matematika di sekolah akan membuat anak berpikir logis. Percuma, bila etika si anak baik tapi tidak mampu berpikir logis. Alangkah baiknya, kalau ilmu etika diimbangin dengan ilmu Matematika.

"Pun dengan Bahasa Indonesia, yang akan membuat anak mampu menyampaikan isi pikirannya dan menyampaikan isi hatinya. Sehingga membuat mereka lebih terbuka," kata dia menjelaskan.

Selain PPKn, pelajaran Agama di sekolah juga dapat digantikan dengan pelajaran etika. Rizal mengatakan, pelajaran Agama tidaklah terlalu penting untuk diberikan di sekolah. Melainkan, harus diberikan di rumah langsung dari orangtua.

"Pelajaran Agama itu urusan keluarga, bukan urusan pemerintah. Di luar sana, tidak ada pelajaran Agama pun tidak terlalu masalah," kata Rizal menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini