Sukses

Jumlah Pria Indonesia yang 'Jajan' Seks Meningkat 7 Kali Lipat

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai masih banyak pria yang tidak mau menggunakan kondom saat bercinta dengan para penjaja seks

Liputan6.com, Jakarta Meskipun kondom dapat mencegah penularan HIV/AIDS, namun Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai masih banyak pria yang tidak mau menggunakan kondom saat bercinta dengan para penjaja seks. Data Kementerian Kesehatan bahkan mencatat jumlah pria datang ke tempat prostitusi meningkat tujuh kali lipat.

"Masalahnya sampai sekarang makin banyak perilaku laki-laki yang datang ke pelacuran dan tidak pakai kondom. Khususnya kondom konsisten.  Bahkan berdasar analisa laporan akhir tahun disebutkan bahwa jumlah laki-laki yang membeli seks meningkat tujuh kali lipat," jelas Menkes saat ditemui wartawan di RSUP Fatmawati, Jakarta, ditulis Selasa (22/4/2014).

Menkes menerangkan, jumlah pria beli seks meningkat tujuh kali lipat atau dari 0,1 menjadi 0,7 sejak 2007. Hal ini otomatis merugikan ibu Tumah tangga (IRT) dan anak. 

Untuk menanggulanginya, Menkes mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dengan memberikan Terapi antiretroviral (ART) serta kampanye kesehatan tentang pentingnya penggunaan kondom bagi pria.

"Pemberian ART ini juga akan ditingkatkan. Karena dari 1.500 ibu hamil yang diberikan ART, ternyata hanya 106 bayi positif HIV. Ini menunjukkan HIV bisa dicegah. Disamping itu, Kemenkes akan berfokus kampanye kesehatan terutama pada laki-laki. Oleh karena penyakit tersebut muncul di tempat pelacuran berisiko tanpa pakai kondom. Sehingga dia bisa menularkan pada istrinya atau perempuan lain dan melahirkan bayi positif HIV. Itupun kalau hamil ketahuan kita bisa kurangi risikonya tapi kalau terlambat, sudah kasihan," ujar Menkes.

Menkes menambahkan, obat ART memang bisa mencegah HIV pada bayi yang lahir namun akan lebih baik lagi bila pria tidak sembarangan bercinta sehingga tidak ketularan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini