Sukses

Gara-gara Kucing Bocah 3 Tahun Idap Meningitis

Waktu masih berusia tiga minggu, Sparkle Anderson (3) didiagnosa oleh dokter mengidap meningitis dan berisiko pada kematian

Liputan6.com, London Waktu masih berusia tiga minggu, Sparkle Anderson (3) didiagnosa oleh dokter mengidap meningitis dan berisiko meninggal. Penyakit ini diderita bocah malang itu karena kucing peliharaan di rumah sang ibu, kerap menyatroni si bocah dan menjilati botol susunya.

Ann Dodd (21) menceritakan. Ketika melihat kondisi si buah hati, hatinya sungguh miris dan itu sungguh menakutkan. Bagaimana bisa, anak berusia tiga minggu didiagnosa penyakit seperti itu?

Di hari kejadian, Ann melihat Anderson tidak berhenti menangis. Setelah mencoba berbagai macam cara, bocah itu tak kunjung menghentikan suara tangisannya. Bahkan, tangisannya semakin pecah dan memberontak.

"Setelah beberapa jam, saya memutuskan membawanya ke rumah sakit. Naluri saya sebagai ibu mengatakan ada yang tidak beres dalam dirinya," kata Ann.

Tiba di rumah sakit Musgrove Park, di Taunton, Anderson langsung ditangani oleh tim medis, dan menjalani serangkaian tes. "Hati saya sungguh hancur, melihat anak itu terhubung dengan banyak selang. Ketika mereka bilang anak saya meningitis, saya merasa sakit," kata Ann menambahkan.

Selama ini Ann tidak pernah menemukan ruam di tubuh anaknya. Maka itu, dia sempat tidak percaya ketika mengetahui hasil yang dibacakan oleh dokter.

Setelah diberitahukan bahwa ada bentuk lain dari ciri-ciri seorang anak terkena meningitis, dan hanya ada 39 kasus seperti ini, barulah Ann percaya.

"Saya benar-benar terkejut, terlebih ketika diberitahu anak saya bisa mati bila tidak segera diselamatkan," kata Ann.

Untuk menyelematkan Anderson, tim medis melakukan serangkaian pemeriksaan tambahan. Guna, mencari tahu apa penyebabnya. Sampai pada akhirnya, tim dokter menemukan sumber meningitis yang dialami Anderson, berasal dari kucing peliharaan yang ada di rumah.

"Kata dokter, anak itu tertular virus berbahaya yang disebut dengan pasteurella multocida," kata Ann.

Dikutip Daily Mail, Sabtu (19/4/2014), bakteri ini biasa bersarang di hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Bakteri akan ditransfer ke manusia melalui gigitan, goresan, dan air liur. Hanya saja, jarang yang menyebabkan meningitis.

Juru bicara dari Meningitis Research Foundation mengatakan, meningitis dapat disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Karena itu, kasus meningitis akibat infeksi yang diwariskan dari kucing dinilai langka.

Ann mengatakan, sejak kejadian itu, dirinya digelayuti rasa bersalah. Sejak saat itu juga, Ann lebih berhati-hati untuk mendekatkan Anderson dengan hewan peliharaannya.

Setelah dua bulan di rumah sakit, Anderson dinyatakan sembuh dan diizinkan untuk pulang. Sekarang, Anderson tumbuh menjadi bocah yang lucu, menggemaskan, dan juga sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini