Sukses

Mau Umroh atau Haji? Waspadai Virus MERS!

WNI yang hendak menunaikan ibadah haji dan umroh diimbau untuk mewaspadai merebaknya Virus MERS

Liputan6.com, Jakarta Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak menunaikan ibadah haji dan umroh diimbau untuk mewaspadai merebaknya Virus MERS. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi di Riyadh mengatakan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi merilis sejauh ini virus yang belum ditemukan penangkalnya  ini telah menelan 69 korban meninggal dan menjangkiti 194 orang.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mengumumkan, sebanyak 8 orang termasuk di antaranya 5 petugas kesehatan di Jeddah positif terjangkit MERS. Karena itu, masyarakat diimbau membaca petunjuk yang dikeluarkan Kementerian dan hal-hal pencegahan dari terjangkitnya virus MERS.

Virus MERS merupakan virus yang mulai terdeteksi pada April 2012 di Arab Saudi yang merupakan varian dari coronavirus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit flu biasa sampai dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Penamaan virus ini dengan MERS-Cov muncul dalam sebuah jurnal kesehatan pada tanggal 15 Mei 2013. Menurut penelitian, meskipun serumpun, virus MERS-Cov secara genetis berbeda dengan virus SARS yang pernah menghebohkan dunia pada tahun 2003.

Gejala umum penyakit yang ditimbulkan virus ini adalah seperti flu pada umumnya, demam, batuk yang juga disertai dengan kesulitan bernapas. Meskipun sudah menyebabkan banyak korban tewas dan penelitian terus dilakukan terhadap fenomena penyakit ini, namun belum diketahui pasti bagaimana manusia bisa terinfeksi virus ini. Diduga, penyebarannya sama dengan coronavirus lainnya, yaitu:

1. Penularan langsung lewat cairan penderita yang batuk/bersin
2. Penularan tidak langsung melalui sentuhan benda-benda yang terkontiminasi virus
3. Kontak langsung dengan penderita.

Sementara KJRI Jeddah juga turut menhimbau kepada para WNI di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi, maupun yang akan bepergian ke Arab Saudi,untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut seperti dilansir Situs Seskab, Kamis (17/4/2014):

Menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun antiseptic (anti-bacterial), dan segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk, dan kesulitan bernafas (sesak nafas, atau nafas pendek).

Melindungi diri dan orang lain dari penyebaran kuman-kuman dan penyakit yang menyerupai influenza, dengan cara sebagai berikut:

a. Jika timbul sakit dengan gejala penyakit seperti influenza, maka bila memungkinkan  tunda bepergian.

b. Praktikkan etika batuk dan bersin yang baik. Tutup mulut dan hidung dengan tangan untuk mengurangi penyebaran kuman. Jika menggunakan tissue, buanglah sesegera mungkin dan cuci tangan setelahnya, upayakan untuk menghindari kontak dengan orang sakit

c. Kenali gejala-gejala infeksi virus corona, seperti batuk, demam, hidung dan tenggorokan terasa mampat, sesak nafas, dan dalam beberapa kasus, disertai diare. Dalam kasus-kasus yang lebih serius, penderita bisa mengalami komplikasi serius seperti gejala gangguan pernapasan (pneumonia) hebat yang berujung kematian.

d. Gunakanlah selalu masker saat berada tempat-tempat umum dan keramaian, terutama saat melaksanakan ibadah umrah.

e. Bagi calon jamaah umroh yang telah berusia lanjut dan atau memiliki catatan penyakit kronis, serta wanita hamil dan anak-anak yang akan menjalankan ibadah umroh dalam waktu dekat, disarankan untuk menunda pelaksanaan ibadah umrohnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini