Sukses

Kapan Kelahiran Dapat Dipercepat?

Penggunaan oksitosin dalam induksi persalinan harus memperhatikan indikasi serta kontraindikasi pemakaian serta efek samping.

Liputan6.com, Jakarta Persalinan normal dan lancar adalah idaman setiap wanita hamil. Dalam beberapa kasus, proses persalinan normal harus dibantu dengan tindakan induksi. 

Induksi persalinan merupakan upaya merangsang agar segera dimulai proses persalinan, yaitu dari tidak ada tanda-tanda persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada dengan menimbulkan mulas/his. Cara ini dilakukan sebagai upaya medis untuk mempermudah keluarnya bayi dari rahim secara normal. Caranya, salah satunya dengan pemberian oksitosin sintetis (buatan) dalam tubuh.

Oksitosin adalah hormon yang bertanggungjawab untuk merangsang kontraksi pada rahim saat proses persalinan. Bagi perempuan yang mengalami kontraksi lambat, tetesan oksitosin dapat digunakan untuk membantu kontraksi lebih kuat dan teratur. Penggunaan oksitosin dalam induksi persalinan harus memerhatikan indikasi serta kontraindikasi pemakaian serta efek samping.

Berikut indikasi (kenapa pengobatan tertentu dibutuhkan), kontraindikasi (kondisi kenapa pengobatan atau metode tertentu tidak boleh digunakan), dan efek samping dalam pemberian oksitosin sintetis ke dalam tubuh, seperti dijelaskan Dokter Obstetri dan Ginekologi Siloam Hospital Semanggi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes:

INDIKASI 

A. Indikasi Maternal

Indikasi maternal ini meliputi hipertensi dalam kehamilan (HDK) atau pre-eklampsia, diabetes melitus (DM), penyakit jantung atau ginjal.

"Kalau terjadi pre-eklampsia, kencing manis dalam kehamilan, dan sakit jantung harus cepat-cepat dilahirkan. Tidak boleh lambat. Terlambat sedikit, akan berisiko untuk si jabang bayi," kata dr. Ardiansjah  dalam acara `SOHO #BetterU: Peran Oksitosin pada Induksi Persalinan` di Jakarta, Rabu (15/4/2014)


B. Indikasi janin

Kehamilan lewat bulan dan pertumbuhan janin terhambat

Menurut dr. Ardiansjah, saat bayi sudah lewat bulan atau terhambat, harus segera dikeluarkan dari dalam rahim. Kalau tidak cepat dilakukan, semakin terhambat maka akan semakin membahayakan janin itu di dalam rahim.

Kelainan kongenital major

Biasanya ini terjadi pada bayi monster atau usia kandungan enam bulan. Ketika terlihat besar dan tidak normal, ternyata mengalami cacat luar biasa. Bila sudah seperti ini, maka si janin harus segera dikeluarkan dengan cara normal.

"Kalau caesar, kasihan ibunya. Karena, kemungkinan bayi yang lahir itu akan meninggal," kata Ardiansjah. Meski nantinya bayi ini dilahirkan, tetap saja akan meninggal dunia beberapa hari setelahnya. Karena si bayi mengalami cacat luar biasa.

Ketuban pecah dini

Saat ketuban si ibu pecah terlalu dini, bayi yang ada di kandungan harus cepat-cepat dikelarukan. Karena ketuban pecah, risiko kuman yang ada di vagina ibu akan masuk ke dalam rahin, dan dapat menginfeksi si janin.

KONTRAINDIKASI

Plasenta previa

Dr. Ardiansjah mengatakan, yang tidak boleh diberikan oksitosin sintetis kalau ada plasenta previa atau plasentanya berada di bawah menutupi serviks. Secara otomatis, itu tidak akan keluar.

Cacat uterus (bekas operasi caesar atau pasca miomektomi)

Rahim yang pernah diiris sebelumnya, tidak boleh induksi. Takut, dapat merobek irisan yang terdahulu.

Ini, kata Ardiansjah, adalah masalah yang paling umum terjadi.

Disproporsi sepalopelvik

Grandemultipara

Grandemultipara adalah kondisi di mana si ibu sudah memiliki anak lebih dari empat orang. Bila ini tetap dilakukan, ditakutkan akan terjadi perdarahan pasca melahirkan, yang sudah tentu berisiko.

Dr. Ardiansjah mengatakan, dulu ia pernah mendapatkan pasien berusia 67 tahun dan sudah memiliki 13 orang anak. Semuanya, lahir secara normal.

Kalau saja yang dialami pasien itu terjadi saat ini, maka tim medis tidak mungkin akan melakukannya. "Kalau sekarang, di anak ke-lima saja kami sudah merinding. Karena, perdarahan akan tinggi," kata dia menerangkan.

Riwayat partus presipitattus

Partus presipitatus adalah persalinan yang berlangsung sangat cepat. Proses persalinan yang berlansung lebih cepat, berakhir kurang dari 3 jam dari awitan kelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit adalah situasi kedaruratan yang meningkatkan risiko komplikasi dan/atau hasil yang tidak baik pada janin

Regangan uterus berlebihan

Fetoplasental


  • Janin preterm dengan paru belum matang
  • Gawat janin akut
  • Kelainan letak


Efek samping

Ada pun efek samping yang akan terjadi adalah:

  • Hiperstimulasi
  • Atonia uteri
  • Gawat janin/fetal distress
  • Prolaps tali pusat
  • Solusio placenta
  • Intoksikasi air, sifat antidiuretik oksitosin (reabsorbsi air di glomeulus) dapat menyebabkan konvulsi dan koma
  • Ruptura uteri
  • Perdarahan post partum

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini