Sukses

Orang Kelaparan Jadi Gampang Marah

Liputan6.com, New York Kelaparan tak hanya membuat perut Anda bergemuruh. Saat perut kosong, Anda pun bisa jadi gampang marah. Apabila kondisinya seperti itu, jauhilah pasangan Anda.

Orang lapar lebih cenderung kehilangan kesabarannya dengan suami atau istrinya. Ketika orang tak cukup makan, otak tak memiliki energi yang diperlukan untuk mengendalikan diri sehingga lebih cenderung menyerang.

"Meskipun otak hanya 2 persen dari berat tubuh, itu mengonsumsi sekitar 20 persen dari kalori kita. Ini adalah organ yang sangat menuntut ketika membutuhkan energi," begitu isi penelitian di  jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.

Karena itulah, para peneliti menyarankan sebelum pasangan berdiskusi yang berat, pastikan sedang tidak kelaparan. Saran dari peneliti Amerika Serikat itu setelah mempelajari kadar gula darah pada pasangan yang marah-marah. Lebih dari 100 pasangan diminta mengisi kuesioner tentang hubungannya. Kemudian kadar gulanya diukur setiap pagi dan sore. Kemarahan juga diukur setiap malam.

Tapi, peneliti tak menanyakan betapa besar marahnya. Mereka memilih memberikan boneka voodoo dan responden diminta menusuknya sampai 51 pin. Itu semua tergantung seberapa kemarahan responden dengan pasangan. Semakin rendah gula darah para relawan, responden semakin frustasi dengan bonekanya.

"Ketika mereka memiliki glukosa darah yang lebih rendah, mereka marah dan melampiaskannya ke boneka yang mewakili pasangan mereka," kata peneliti dari Ohio State University, Brad Bushman, seperti dilansir MailOnline, Selasa (15/4/2014).

Bahkan Bushman menjelaskan, pada pasangan yang hubungannya baik saja lebih mungkin mengekspresikan kemarahannya apabila kadar glukosa darahnya lebih rendah.

Apabila pasangan kerap berkomunikasi di malam hari, lanjut Bushman, waktu tersebut pengendalian diri kemungkinan berkurang. Ia menyarankan pasangan menunggu sampai makan malam untuk membicarakan topik yang sulit.

"Diskusikan hal-hal saat makan malam atau lebih baik lagi setelah makan malam," ujarnya.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini