Sukses

Hanya Mukjizat yang Bisa sembuhkan Penyakitku

Kalau melihat gadis manis ini tidak ada yang menyangka kalau dia menderita penyakit seumur hidup. Dilihat dari fisiknya remaja kelas 2 SMA.

Liputan6.com, Jakarta Sekilas tak disangka kalau gadis manis yang kelihatannya bugar ini ternyata menderita penyakit yang harus ditanggungnya seumur hidup. Remaja kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini tidak tampak sebagai seorang pesakitan yang butuh dikasihani.

Mufidah Amalia, namanya. Meski sakit, wajah manisnya selalu dihiasi senyum ceria. Tentu saja ini berbanding terbalik dengan apa yang sesungguhnya dirasakannya. Perempuan yang akrab dipanggil Lia ini menderita talasemia sejak usia 5 tahun.

"Awalnya, cuma demam biasa kemudian kulit aku pucat, kuning, ada limfa atau benjolan (getah bening) di sebelah kiri perut. Saat diperiksa di rumah sakit belum ketemu juga penyakitnya. Kemudian pindah rumah sakit baru dikasih tahu kalau aku menderita talasemia atau kelebihan zat besi," kata Lia saat diwawancarai Tim Health Liputan6.com, Jumat (4/4/2014).

Sudah 11 tahun, gadis manis ini harus menjalani pengobatan rutin. Selain mengonsumsi obat setiap hari, setiap tiga minggu sekali, Lia harus transfusi darah agar tubuhnya tidak melemah.

"Waktu diberi tahu dokter itu usia 5 tahun sekarang sudah 6 tahun. Sampai sekarang aku harus transfusi darah 3 minggu sekali, tadinya 1 bulan sekali. Kata dokter supaya aku tidak mudah lemah, lelah dan ada perkembangan yang baik ke depan. Konsumsi obat pun setiap hari ada tiga macam," kata perempuan kelahiran Depok, 20 Juli 1997 ini.

Lia juga mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin E untuk kulit, asam folat sebagai pertahanan darah, dan ferifrox untuk zat besi agar tidak menumpuk di limfa.

"Kulit aku tuh beda dari anak-anak normal lainnya jadi harus minum vitamin E. Aku juga minum ferifrox agar zat besi tidak menumpuk di limfa sehingga perutku tidak makin besar. Ada juga exjade dan suntik perut atau desferal tapi sekarang aku pakainya ferifrox," kata anak dari pasangan Suhaedah dan Matamin ini.

Hanya Mukjizat Allah yang Bisa Sembuhkanku

Meski banyak suplemen yang harus diasupnya setiap hari, Lia menyadari hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Walaupun begitu Lia tetap kuat dan semangat untuk menjalani hari-harinya. Bahkan Lia masih aktif di sekolah.

"Kata dokter belum ada obat yang membuat aku sembuh total. Pengobatan selama ini dimaksudkan agar aku tetap kuat dan tidak semakin parah. Hanya mukjizat Allah yang bisa sembuhkanku. Aku menunggu itu," kata Lia penuh harap.

Menurut teman sekaligus sepupunya, Sara, gadis periang tersebut tidak pernah sedikit pun menunjukan dirinya sedang sakit. "Dia periang sekali anaknya, selalu ceria. Lia tidak pernah ngeluh sakit. Dia tetap sekolah dan main seperti anak sehat lainnya. Namun dia tetap diingatkan agar tidak terlalu lelah atau badannya akan melemah," kata Sara.

"Aku masih seperti anak lainnya kok. Di sekolah sama aja tetapi tidak ikut ekstrakulikuler karena aku tidak kuat berdiri lama. Dokter dan keluarga pun selalu memintaku untuk tidak terlalu lelah," kata Lia.

Lia berharap Tuhan selalu memberikan kekuatan untuk para penderita talasemia di seluruh dunia.

"Aku berharap semua penderita talasemia selalu bersabar, diberikan kekuatan lebih oleh Tuhan. Karena ini sebenarnya sakit sekali apalagi kalau transfusi darahnya tidak pas dengan tubuh, rasanya perih sekali," kata Lia.

Aku Yakin Tuhan Sayang Padaku

Dengan keyakinan yang luar biasa, gadis periang itu mencoba menyerahkan semua yang dialaminya pada Sang Pencipta. Lia selalu mencoba untuk menghikhlaskan semua yang dialaminya. Dia yakin Tuhan akan memberikaan sesuatu yang indah untuknya di akhir nanti.

"Aku yakin Allah itu sayang denganku sampai dikasih penyakit seumur hidup begini. Pasti nantinya ada sesuatu yang indah untukku dan pasti untuk keluarga serta orang terdekatku lainnya. Mereka semua yang membuatku semangat," kata Lia.

Perempuan yang bercita-cita menjadi guru Taman Kanak-Kanak ini selalu punya semangat dan harapan lebih untuk bisa sembuh dan meraih apa yang dicita-citakannya.

"Tadinya mau jadi dokter dan cari obat untuk talasemia supaya banyak orang yang sakit bisa sembuh. Tapi aku pilih jadi guru TK saja, bermain dan tertawa bersama anak-anak menyenangkan. Hidup itu indah, aku yang sakit begini kuat masa orang yang sehat suka mengeluh terus. Kalah dong sama aku," kata Lia.

 

Baca Juga :


Hanya Mukjizat yang Bisa sembuhkan Penyakitku

Mama Bikin Aku Kuat Jalani Derita Talasemia 11 Tahun

Aku Tak Berdaya, Anakku Tanpa Batok Kepala dan Sakit Talasemia

Aku Terserang Stroke, 2 Anakku Menderita Talasemia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.