Sukses

5 Perkataan ini Harus Dihindari saat Wanita Melahirkan

Walaupun ada beberapa cara meringankan rasa sakit seperti obat, pijat, epidural, tapi ada kata-kata yang bisa menyakitkan ibu melahirkan.

Liputan6.com, New Delhi Proses melahirkan bukan bagian yang paling menarik dari kehamilan dan semua wanita tahu itu. Seluruh proses melahirkan bisa melemahkan, menyedihkan, bahkan menjadi hal yang luar biasa pada kebanyakan wanita.

Walaupun ada beberapa cara untuk meringankan rasa sakit seperti obat, pijat, epidural, tapi ada kata-kata yang bisa menyakitkan pada ibu melahirkan dibanding rasa sakit proses persalinan.

Seringkali pasangan bingung dengan apa yang harus dikatakan dan tidak agar proses persalinan berlangsung nyaman. Berikut pernyataan yang paling dibenci ibu hamil yang mau melahirkan seperti dilansir Health.India, Senin (31/3/2014):

1. Belum pembukaan

Jika Anda baru saja mendengar dari dokter, simpan informasi ini untuk diri Anda sendiri. Seorang wanita hamil tahu dirinya membutuhkan empat sampai 24 jam untuk lahir normal.

Apabila Anda hanya mengatakan tentang pembukaan tanpa mempercepat prosesnya ini hanya akan meningkatkan stres pada ibu hamil. Dan stres tak bagus untuk ibu yang akan melahirkan.

Yang bisa Anda bantu: Sakit melahirkan bisa menyiksa tak peduli pada tahap berapa. Jika Anda ingin menawarkan bantuan lihatlah tanda-tanda apa yang paling dibutuhkan ibu hamil. Apabila ia berkeringat, aktifkan AC atau tawarkan handuk yang dicelupkan ke air dingin.

Tawarkan beberapa pijatan untuk meringankan rasa sakit. Cobalah lakukan jika anda yakin itu benar dan pelajari dasar-dasaarnya di kelas antenatal. Jangan menunjukkan tanda-tanda kegelisahan karena akan membuatnya semakin cemas. Berbicaralah padanya jika ia tertarik.

2. Simpan energi

Ibu hamil dalam proses persalinan biasanya berteriak, menangis, dan berulah selama proses kelahiran. Apabila Anda tak siap menangani ini semua, sebaiknya Anda keluar. Seorang wanita yang melahirkan tak perlu tahu sedang di fase mana dia berada. Setiap fase, setiap tahap dia akan mengolok-ngolok karena sakit tak tertahankan.

Ini hanya akan membuatnya tak nyaman apabila ia tak diizinkan mengekspresikan kesedihannya dan rasa sakitnya, bahkan di tengah-tengah wajah yang dikenalnya.

Yang bisa Anda bantu: Sabarlah dengan tantrum ibu hamil. Anda tak bisa berbuat banyak di sini selain menjadi penonton bisu. Beberapa wanita dalam persalinan benci disentuh, jadi Anda harus hati-hati dalam fase ini sehingga tak menambah tekanan pada ibu hamil.

Lihatlah kondisinya apakah ia baik-baik saja jika disentuh dan dibelai. Jika iya, lakukan yang membuatnya merasa nyaman.

3. Rasa sakit ini tak apa-apa

Dia tak membutuhkan pengingat. Setiap wanita tahu ia harus menahan rasa sakit dan yang paling menyakitkan dalam proses persalinan. Tapi, ini bukan waktu yang tepat mengatakannya. Anda cukup diam dan berdoa semoga semua cepat berlalu. pastikan Anda juga tak mengatakan kepadanya bahwa semua perempuan juga melaluinya.

Yang bisa Anda bantu: Jangan berbicara atau mengingatkan dia tentang sakitnya. Buatlah ia tak mengingat kata `sakit` dengan berbicara bersama ibu atau orang lain di ruang bersalin.

4. Anda membuat bayi stres

Hentikan mengatakan hal ini. Anda tak tahu seberapa besar usahanya selama kehamilan dan bagaimana ia terus melalui segala rintangan demi bayinya. Tentu sang ibu tak melakukan ini semua dengan sengaja dan jika Anda tak bisa menanganinya, jangan menakuti ibu yang melahirkan karena ini berguna untuk bayi.

Yang bisa Anda bantu: Jika Anda sudah berusaha menenangkannya dan gagal, jangan menyerah. Ia masih berjuang dan masuk akal jika Anda juga melakukan hal yang sama

5. Dorong lebih keras

Ini sering datang dari dokter atau petugas. Perkataan itu lebih mudah diucapkan dibanding dilakukan. Tentu saja, ibu melahirkan sedang berusaha keras melahirkan bayinya dan berusaha sekuat tenaga. Ini akan membantu jika salah satu tak memerintah dan mempraktikkan proses melahirkan dengan lembut.

Yang bisa Anda bantu: Anda tak bisa kasar dengan dokter atau petugas medis. Jadi membungkuklah dan mendekati telinganya dengan mengatakan kepadanya untuk bernapas. Dorong ibu hamil untuk berkonsentrasi pada pernapasan dan mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di kelas antenatal.

Meski kemungkinan ibu hamil mendengarkannya sangat rendah, tapi itu yang bisa Anda lakukan. Pastikan Anda ikut hadir dalam kelas antenatal dengannya ketika teknik-teknik diajarkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.