Sukses

Cara Orang Sensitif Atasi Perasaannya yang Peka

Apabila Anda termasuk orang yang sangat sensitif, ada beberapa langkah untuk mengatasi kepekaan emosional Anda.

Liputan6.com, New York Orang yang sensitif cenderung mudah terluka perasaannya. Orang ini juga takut kegagalan membuatnya takut mengambil risiko serta emosi yang tinggi bisa menyebabkan masalah dalam hubungan.

Apabila Anda termasuk orang yang sangat sensitif, ada beberapa langkah untuk mengatasi kepekaan emosional Anda seperti yang disampaikan Psikoterapis Amy Morindilansir dan dikutip dari LifeHack, Sabtu (29/3/2014):

1. Apa yang saya rasakan?

Identifikasi perasaan Anda sesungguhnya merupakan langkah pertama yang penting untuk mengatasi kepekaan emosional. Tentukan apakah Anda merasa kecewa, sedih, marah, atau yang lainnya. Setelah Anda dengan jelas mengetahui emosi Anda, Anda bisa memulai mengungkap alasan Anda merasa seperti ini dan apa yang bisa Anda lakukan untuknya.

2. Mengapa saya merasakannya?

Tanyakan ke diri Anda mengapa Anda merasa seperti ini. Sebagai contoh, apakah Anda memiliki harapan yang tinggi agar sesuatu berubah dan kemudian itu akan membuat Anda marah ketika tak berubah sesuai keinginan?

Identifikasi apa yang menyebabkan Anda merasa sensitif dan mengapa Anda merasakannya. Seringkali, kebutuhan yang tak terpenuhi dan harapan yang tak terpenuhi menyakiti perasaan.

3. Apa yang akan saya katakan ke teman yang juga mengalaminya?

Kebanyakan orang lebih ramah kepada orang lain ketimbang dirinya sendiri. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang akan Anda katakan jika teman terbaik Anda memiliki masalah serupa.

Apabila Anda menyalahkan diri sendiri atau melebih-lebihkan seberapa buruk situasi ini, maka dengan mendengarkan nasihat yang akan Anda tawarkan ke teman Anda bisa lebih membantu.

Contohnya apabila Anda menemukan diri sendiri berpikir, `Tak seorang pun menyukai saya di tempat kerja`, tanyakan apa yang akan Anda katakan ke teman yang memiliki masalah sama dengan Anda.

Anda kemungkinan akan mengatakan sesuatu seperti, `Saya yakin beberapa orang di kantor Anda menyukaimu. Hanya karena kamu tak mendapat persetujuan dalam proyek itu bukan berarti semua orang di kantor tidak suka`. Kemudian gunakan kata-kata baik itu untuk diri sendiri.

4. Haruskan saya membicarakannya atau melepaskannya?

Tentukan apakah situasi ini perlu ditangani atau Anda lebih baik jika melepaskannya. Apabila perasaan Anda terluka parah oleh teman baik atau anggota keluarga, tak menanganinya bisa menyebabkan kemarahan dan kebencian. Dalam kasus tersebut, Anda mungkin perlu berbicara dengan orang itu dalam kondisi tenang.

Mungkin suatu saat Anda menemukan situasi jika Anda lebih baik membiarkannya. Apabila Anda merasa diremehkan teman kerja atau kesal karena teman tak menelepon Anda, Anda mungkin mengakui memperpanjang masalah ini bisa memperburuk keadaan. Sebaliknya, Anda bisa memutuskan perasaan sakit hati Anda.

5. Apa yang bisa katakan ke diri sendiri agar merasa lebih baik?

Orang yang sensitif cenderung keras pada diri sendiri dan orang lain. Mengubah cara pikir Anda tentang situasi tersebut bisa mengubah perasaan Anda. Contohnya saja jika pikiran Anda terfokus pada bagaiaman tidak adilnya atasan Anda atau bagaimana bergitu berartinya adik Anda, Anda mungkin akan terus merasa buruk.

Namun dengan mengganti pikiran-pikiran yang sehat, maka pikiran Anda menjadi lebih seimbang sehingga bisa membantu Anda merasa lebih baik.

Cobalah mengingatkan diri sendiri bahwa setiap orang membuat kesalahan dan menerima kenyataan bahwa orang lain mungkin akan menyakiti perasaanmu di saat itu.

6. Apa yang bisa saya lakukan agar merasa lebih baik?

Mengubah perilaku Anda juga bisa mengubah perasaan Anda. Cobalah melakukan sesuatu yang positif yang bisa membantu Anda merasa lebih baik.

Cobalah praktikkan keterampilan mengatasi perasaan Anda seperti pergi jalan-jalan, menelepon teman, atau melakukan hobi. Lakukan sesuatu yang menyenangkan bisa membuat Anda memikirkan hal lain.

Setelah Anda merasa lebih baik, mungkin menjadi lebih mudah melihat situasi dengan cara lain. Ketika Anda tenang, Anda bisa melihat bahwa ibumu tak berniat menyakiti perasaanmu dan Anda tak bersalah dengan masalah di tempat kerja.

Beistirahat dari masalah bisa memberikan perspektif yang sangat dibutuhkan.

Orang yang mentalnya kuat memiliki kebiasaan yang sehat. Mereka pintar mengelola emosi, pikiran, dan perilaku seperti cara mereka mengatur agar sukses di dalam hidupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.