Sukses

Kenali Tangis Anak, Bohong Atau Memang Butuh Perhatian

Orangtua harus bisa membedakan tangisan anak yang bohong dan benar-benar butuh perhatian. Caranya?

Liputan6.com, Jakarta Saking tidak ingin anaknya menangis di rumah atau di tempat umum, biasanya seorang ibu tidak tega dan akhirnya memberikan apa yang diinginkan si kecil. Padahal menurut Psikolog, hal ini bisa membuat anak jadi pemberontak.

Jadi saat anak rewel dan menangis, apa yang sebaiknya dilakukan orangtua? Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Srti Ariani, S.Psi., M.Si (Nina) menjelaskan, orangtua harus bisa membedakan tangisan anak yang bohong dan benar-benar butuh perhatian. Caranya?

"Anak yang menangis bohong (manipulatif) itu gampang ketahuan. Kita lihat saja lirikan matanya. Saat orangtuanya cuek apa yang dia lakukan. Apakah dia stop atau masih menangis. Tangisan manipulatif itu kalau dilihat orangtuanya nangis, kalau dicuekin dia stop. Semakin besar anak, akan semakin canggih juga manipulasi tangisannya dan sulit diketahui," kata Nina yang dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (26/3/2014).

Menurut Nina, anak yang menangis manja manipulatif tidak perlu disayang. Tapi sebaliknya perlu ditenangkan dan jangan memberikan apa yang dia mau.

"Jika dia menerima apa yang dia mau terus, dia akan belajar meminta sesuatu dengan orangtua dengan cara menangis. Ini bisa jadi parah bila anak tambah besar. Saat ia mulai menginjak remaja, Ia bisa banting TV hingga membully orang lain agar keinginannya terpenuhi. Saat itu, orangtua tidak berdaya," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini