Sukses

Awas Bahaya Krim Pembesar Payudara!

Perempuan yang ingin membesarkan payudaranya tapi takut operasi memilih memakai krim. Tapi, cara ini lebih berbahaya.

Liputan6.com, Beijing Obsesi perempuan yang ingin memiliki tubuh seperti boneka membuatnya berusaha memperbesar payudaranya. Tapi, banyak perempuan yang takut operasi beralih ke krim payudara.

Sejumlah produk yang diiklankan seakan memperlihatkan krim memiliki keajaiban yang bisa memperbesar payudara atau melarutkan lemak. Tapi, bagaimanapun krim bisa memberikan penderitaan yang lebih besar.

Pemakainya bisa mengalami alergi bahan kimia yang tak hanya merusak payudara wanita selamanya tapi juga meninggalkan efek samping seperti kanker dan komplikasi kardiologi.

Sebuah toko kosmetik di Nyuyen Trong Tuyen Street di Ho Chi Minh City menawarkan banyak krim ajaib. Wanita pun semakin tergoda dengan gambar model berpayudara besar dan buat. Pelayan wanita di toko tersebut juga mengenakan gaun yang memamerkann buah dadanya.

"Pelanggan yang datang akan diukur dan berkonsultasi kondisi kulitnya, kemampuan keuangan, status perkawinan dan kehidupan seks sebelum diresepkan produk yang paling cocok," kata seorang penjaga toko yang tak disebutkan namanya seperti dilansir Thanhniennews, Kamis (27/3/2014).

Sebabkan Kanker


Ada sekitar 100 produk yang tersedia, mulai dari losion, tablet, hingga bubuk. Produk dari Korea Selatan kabarnya berlaku dalam tiga atau empat minggu.

Dr Nguyen Viet Luong dari National Burns Institute mengatakan beberapa produk yang digunakan di luar bersama dengan terapi bisa bisa memengaruhi bentuk payudara, tapi itu membutuhkan waktu yang lebih lama, lebih dari satu bulan.

Direktur HCMC Dermatology Hospital Dr Vu Hong Thai mengatakan, pengguna merasa payudaranya membesar karena efek retensi air dari estrogen di dalam produk.  Dan estrogen yang meningkat abnormal di dalam tubuh bisa memengaruhi siklus menstruasi seseorang serta meningkatkan risiko stroke dan pembekuan darah karena mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.

Estrogen sintetik dikenal memiliki efek samping seperti kanker payudara atau kanker endometrium.

Sebuah penelitian pada 2013 menemukan wanita yang menggunakan terapi hormon menopause atau terapi penggantian hormon berisiko tinggi terkena kanker payudara. Terapi ini merupakan kombinasi estrogen dan progestin (bentuk progesteron yang dibuat di laboratorium) untuk membantu wanita mengatasi gejala menopause dan mencegah osteoporosis.

Dr Thai mengatakan, payudara yang secara struktural kecil sulit untuk diperbaiki, tapi payudara kecil yang disebabkan gizi yang rendah bisa ditingkatkan dengan asupan ikan, minyak zaitun, udang, susu, dan produk lainnya yang mengandung phytoestrogen dalam jumlah tinggi seperti produk kedelai, buah-buahan, dan sayuran yang antioksidannya tinggi, karoten, serta selenium seperti bawang putih, wortel, tomat, kubis, dan kembang kol.

"Latihan seperti push up, perahu dayung atau berenang gaya dada bisa meningkatkan ukuran payudara," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini