Sukses

Waspadai Tanda si Kecil Bakal Membully atau di-Bully

Bila pola pikirnya tidak diasah, anak akan memaksakan kehendaknya pada orang lain

Liputan6.com, Jakarta Bagaimanapun, perkembangan buah hati sejak kecil akan terekam hingga dewasa. Bila pola pikirnya tidak diasah, anak akan memaksakan kehendaknya pada orang lain. Walhasil, anak bisa jadi senang membully orang lain.

Seperti diungkapkan Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Srti Ariani, S.Psi., M.Si (Nina). Menurutnya, orangtua harus peka terhadap perkembangan buah hati agar ia tidak jadi subjek atau objek bully.

"Perhatikan anak yang sering merengek atau memakasakan kehendak pada org lain. Dikhawatirkan, dia akan terbiasa hingga dewasa melakukan bullying," jelas Nina.

Yang penting diingat, Nina menjelaskan, saat anak beranjak dewasa konotasi bullying cenderung akan lebih luas. Jadi bukan hanya bullying yang ringan seperti mengejek atau berkata kotor. Melainkan bisa berbuat semena-mena, membiarkan orang lain sengsara dengan kekuasaannya.

"Untuk itu, pelajari mengapa anak rewel. Dia nangisnya kenapa? nangis manja atau manipulatif. kalau manipulatif, tidak perlu disayang. Tapi ditenangkan dan tidak memberi apa yang dia mau. Dengan begitu, anak jadi belajr, dia tidak minta sesuatu dengan menangis. Sedangkan bila orangtua terus membiarkan apa yang anak mau, ketika dia sudah besar, dia bisa banting tv dan bullying orang. Dan saat itu, orangtua akan semakin tidak berdaya," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.