Sukses

Senyum 90 Persen Anak Indonesia Kurang Indah

Ketika kita memberikan senyuman pada orang lain atau lawan bicara, maka si penerima senyum akan merasa senang

Liputan6.com, Jakarta Senyum yang indah dan tulus akan mempermudah kita bergaul dengan siapa saja. Tentu saja, ini karena tidak ada orang dicemberuti alias disuguhi muka masam, menyebalkan atau kata anak muda zaman sekarang muka jutek.

Tapi, untuk membuat senyuman yang indah, kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian penting. Maka itu, mulailah melakukan perawatan sejak hari ini, atau dapat mengajarkan kepada anak-anak kita sejak dia kecil.

"Untuk mendapatkan rongga yang baik agar dapat memancarkan senyum kebahagiaan, peliharalah kesehatan gigi sebaik-baiknya. Caranya, mulailah atau ajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang benar, dan periksalah secara rutin ke dokter gigi," kata Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI), Drg. Peter Andreas, M. Kes. dalam acara 'Demi Terwujudnya Senyum Sehat Bebas Gigi Berlubang' di Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Peter menyebutkan, hanya 10 persen anak Indonesia yang memiliki senyum sehat dan benar-benar layak untuk senyum. Sedangkan 90 persen anak lainnya, memiliki masalah gigi berlubang hingga bila tersenyum akan terlihat kurang manis.

"Maka itu, orangtua harus mengajari anak-anaknya merawat giginya sedari dini. Sebab, ketika anak-anak dibiasakan seperti itu, akan terbawa sampai dewasa, dan nantinya presentase yang ada justru terjadi sebaliknya, 90 persen anak memiliki senyum sehat, lalu 10 persen yang memiliki penyakit," kata dia menambahkan.

Profesional Marketing Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClintDent. MDSc juga mengatakan, anak sekolah di seluruh dunia, 60 sampai 90 persen mengalami gigi berlubang. Dan di sana, kebanyakan anak sekolah izin tidak masuk karena sakit gigi.

"Sebagai orangtua, mulailah ajarkan anak-anaknya untuk menyikat gigi yang benar, setidaknya sampai usianya 12 tahun. Ketika sampai usia itu sudah diajarkan dengan benar, maka akan terbawa sampai dewasa," kata dia menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.