Sukses

Kesehatan Gigi Tak Hanya Pengaruhi Anak, Tapi Juga Orangtua

Kualitas kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu syarat utama terwujudnya senyum sehat dan bisa mempengaruhi kehidupan anak.

Liputan6.com, Jakarta Kualitas kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu syarat utama terwujudnya senyum sehat dan dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan seorang anak.

Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI), Drg. Peter Andreas, M. Kes., mengatakan bahwa anak yang sering memiliki masalah pada giginya, cenderung empat kali lebih besar mendapatkan nilai yang lebih rendah dibanding anak lainnya yang memiliki gigi sehat.

"Saat melakukan penelitian di Aceh, terungkap bahwa di sana, banyak anak tidak masuk sekolah karena sakit gigi. Akibatnya, dia ketinggalan banyak pelajaran, dan susah untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru-gurunya," kata Peter Andreas dalam acara `Demi Terwujudnya Senyum Sehat Bebas Gigi Berlubang`di Jakarta, Kamis (20/3/2014)

Dokter gigi drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent. MDSC juga menyebutkan, berdasar penelitian yang dilakukan FKG UI, anak yang kesehatan giginya lebih baik karena rajin sikat gigi nilai tes matematikanya jauh lebih membanggakan dibanding yang punya masalah gigi.

"Anak-anak yang memiliki gigi lebih bersih, lebih percaya diri saat mengajukan pertanyaan pada gurunya, dan berdiskusi langsung dengan dirinya. Konsentrasinya pun jauh lebih baik. Kan ada pepatah malu bertanya sesat di jalan. Kalau gigi tidak bersih, untuk bertanya saja sudah malu," kata Ratu Mirah menerangkan.

Dalam kesempatan itu, Peter Andreas juga mengungkapkan, kesehatan gigi tidak hanya memengaruhi seorang anak, tetapi juga para orangtuanya. Ketika anak mengalami sakit gigi, mau tidak mau orangtua harus menemaninya ke dokter dan otomatis orangtua mesti cuti.

"Orangtua dapat kehilangan 2,5 hari kerja mereka untuk membawa anak mereka menemui dokter gigi dan merawatnya. Kalau begini terus, kan berpengaruh juga untuk pekerjaannya," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.