Sukses

Sakit Kepala, Kenapa Bisa Terjadi?

Sakit kepala atau rasa tidak enak di kepala yang disertai dengan nyeri, biasanya dapat menjalar ke bagian wajah, mata, gigi, rahang bawah da

Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala atau rasa tidak enak di kepala yang disertai dengan nyeri, biasanya dapat menjalar ke bagian wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher. Mekanisme terjadinya sakit kepala pun berbeda-beda. Namun secara umum, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya sakit kepala ini. Apa sajakah?

Dr. Prawira Winata menyebutkan bahwa sakit kepala dapat terjadi karena faktor emosional, stres, riwayata keluarga, riwayat trauma kepala, dan riwayat penyakit medis seperti radang selaput otak dan hipertensi.

"Tapi, ada juga yang disebabkan karena pola haid yang tidak teratur atau karena pengaruh dari obat-obatan," kata Dr. Prawira Winata dalam acara Aksi Peduli Bersama Panadol, ditulis Health Liputan6.com pada Selasa (18/3/2014).

Sebagai orang awam, kita dapat mendeteksi gejala sakit kepala yang menunjukkan tanda bahaya dan memiliki tanda-tanda sebagai berikut, sakit kepala hebat pertama kali yang timbul secara mendadak, sakit kepala yang paling berat yang pernah dialami, sakit kepala yang semakin berat selama beberapa hari atau minggu, sakit kepala yang timbul bila latihan fisik, batuk, bersin dan membungkuk.

"Selain itu, sakit kepala yang diikuti dengan penurunan kesadaran dan sakit kepala yang disertai dengan muntah projektil," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mencegah terjadinya sakit kepala, seseorang dapat melakukan beberapa hal, seperti;

  1. Saat serangan beri terapi simtomatik. Banyak pasien yang membaik dengan pemberian parasetamol
  2. Hindari faktor pemicu seperti stres, kurang tidur.
  3. Latihan relaksasi dan pernapasan. Dapat melakukan meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan.
  4. Konsultasikan ke dokter bila sakit kepala memberat


Lantas, bagaimana memilih obat sakit kepala yang aman? "Pemilihan obat sakit kepala yang aman harus disesuaikan dengan profil efektivitas dan kemanan obat. Hal ini dapat dilihat dari kemasan obat tersebut," kata Dr. Prawira

"Parasetamol dengan riwayat lebih dari 40 tahun dapat digunakan sebagai obat sakit kepala yang efektif dan cocok," kata dia menambahkan.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.