Sukses

Dokter Anastesi: Wajah Hafidz Tak Terlihat Seperti Pengidap Allegile Syndrome!

Pasca menjalani operasi cangkok hati pada Senin (24/2/2014), banyak perubahan cukup signifikan yang dirasakan Muhammad Sayid Hafidz (8)

Liputan6.com, Jakarta Pasca menjalani operasi cangkok hati pada Senin (24/2/2014), banyak perubahan cukup signifikan yang dirasakan Muhammad Sayid Hafidz (8). Menurut pengakuan sang bunda, Maria Ulfa, anak laki-lakinya itu tak lagi menggaruk-garuk seluruh badannya.

Dokter Anastesi sekaligus Kepala Ruang ICU yang menjaga Hafidz selama ini, DR. dr. Dyah Yarlitasari, SpAn., KNA-NCC mengatakan bahwa hal itu terjadi karena kadar billirubin pada tubuh pasien sudah mengalami penurunan. Sebelum dioperasi billirubin Hafidz mencapai di angka 50, sekarang turun 20 hingga 30 persen.

"Normalnya billirubin pada tubuh manusia normal 0,9 sampai 1. Tapi, di tubuh Hafidz mencapai 50. Itu yang menyebabkan dia selalu merasa gatal-gatal di dalam," kata dr. Dyah kepada Health Liputan6.com di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/3/2014)

Dulu tiap kali merasakan gatal, tanpa sadar tangan mungil Hafidz menggaruk dan mencabut bulu-bulu yang ada di tubuhnya. Mulai dari bulu mata sampai rambut, semuanya menjadi rontok karena digaruk oleh Hafidz. Bahkan, lanjut dia, 90 persen kegiatan Hafidz sebelum menjalani operasi adalah menggaruk.

"Sekarang menurut pengakuan ibunya, 90 persen waktunya digunakan untuk tidur. Kalau dulu kan menggaruk saja. Karena susah, kalau ada rasa gatal tak digaruk," kata dia menjelaskan.

Setelah dilakukan pengecekan oleh para tim medis, memang benar tubuh bocah pasangan Sugeng Kartika (45) dan Maria Ulfa (45) itu terlihat lebih mulus dan rapi dari biasanya. Bahkan, bulu mata dan rambut bocah yang didiagnosa dengan Allegille Syndrome itu terlihat lebih lebat. "Yang paling kelihatan itu kulitnya. Dari yang suka digaruk-garuk, sekarang tidak, perbedaan itu memang kelihatan," kata dr. Dyah menerangkan.

Dalam satu kesempatan, dr. Dyah sempat berbicara pada Hafidz dan mengatakan kalau wajahnya sudah tak terlihat seperti bocah yang mengidap Allegille Syndrome. Saat itu Hafidz hanya bisa tertawa dan berujar, kalau ia sangat ingin melihat wajahnya secara langsung.

"Berhubung di ICU tidak ada kaca, jadi tidak bisa memperlihatkan wajahnya yang sekarang. Tapi dia cukup senang, ketika tim dokter mengatakan itu. Sebab, dulu Hafidz kata ibunya malu dengan wajahnya," kata dr. Dyah menerangkan.

Saat ini bocah yang bercita-cita menjadi jurnalis itu sudah dipindahkan ke ruang Isolasi yang berada di lantai 4. Rencananya, Hafidz akan berada di ruang itu selama seminggu sampai benar-benar dinyatakan pulih 100 persen, baru dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini