Sukses

Sudah Koma 2 Bulan, Michael Schumacher Tak Akan Sembuh Total?

Michael Schumacher tampaknya tak akan pulih sepenuhnya. Semakin lama seseorang berada dalam koma maka pemulihannya cenderung buruk.

Liputan6.com, Paris Michael Schumacher tampaknya tak akan pulih sepenuhnya. Semakin lama seseorang berada dalam koma maka pemulihannya cenderung buruk.

Juara tujuh kali F1 sudah hampir dua bulan mengalami koma usai jatuh saat bermain ski di Prancis. Kepala pria berusia 45 tahun itu mengalami benturan keras dan mengenai batu yang membuat helmnya pecah. Dokter sudah berupaya menghilangkan bekuan darah di otaknya, tapi masih ada yang tersisa karena posisi yang terlalu dalam.

Akhir bulan lalu, dokter mulai menarik penggunaan obat penenang sebagai upaya membangunkan Schumacher. Agennya Sabine Kehm mengatakan dalam email bahwa Michael masih dalam `fase membangunkan` dan ini fase yang bisa panjang.

Namun, Profesor Bedah Saraf di Oxford University, Dr. Tipu Aziz, yang tak terlibat dalam perawatan Schumacher melihat apa yang terjadi pada pria tersebut bukanlah petanda baik. "Fakta bahwa dia belum terbangun menyiratkan bahwa cederanya sangat parah dan pemulihan total tak mungkin," kata Dr Aziz seperti dikutip Dailymail, Minggu (2/3/2014).

Pasien yang mengalami cedera parah di kepalanya terkadang berada dalam keadaan koma akibat obat untuk memberikan kesempatan otak menyembuhkan diri. Koma mengurangi kebutuhan aliran darah dan bisa menurunkan pembengkakan.

Aziz mengatakan, dokter biasanya mencoba setiap beberapa hari agar pasien keluar dari koma. "Jika Anda tak mulai menunjukkan tanda-tanda positif, ini menjadi tanda yang sangat mengkhawatirkan," katanya.

Ia menambahkan, dokter yang menangani Schumacher mungkin juga sudah melakukan scan otak secara rutin untuk mencari tanda-tanda aktivitas meski tanda seperti itu sulit terdeteksi jika ia berada dalam kondisi sedang dibius.

Ahli lain mengatakan, terlalu dini membuat prognosis yang akurat. Soalnya, sekitar 90 persen pemulihan dilakukan dalam waktu 9-12 bulan.

Ahli Bedah dari King College London Anthony Strong menjelaskan, semakin lama seseorang berada dalam keadaan koma, maka pemulihannya cenderung buruk.

Beberapa minggu lalu, dokter mengecek bagaimana yang dilakukan sisa otak Schumacher. "Scan MRI menunjukkan penurunan sekunder dalam struktur otak," kata Dr Colin Shieff, Ahli Bedah Saraf di National Hospital for Neurology and Neurosurgery di London.

Menurutnya, bagian lain dari otak Schumacher yang tidak terkena dampak langsung kecelakaan mungkin sekarang mulai menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan yang sebelumnya belum terlihat. Shieff menjelaskan, jika Schumacher tak keluar dari masa koma, ia akan menghadapi kecacatan karena lamanya waktu koma.

Meskipun ada kasus yang jarang terjadi orang yang sadar usai koma berbulan-bulan atau bertahun-tahun masih bisa berkomunikasi, Shieff meragukan itu akan terjadi pada Schumacher.

Ia mengatakan, kasus mengejutkan orang sadar dari koma pulih sebagian besar karena menderita hal-hal seperti keracunan, stroke, atau gagal resusitasi.

(Mel)

Baca Juga:

Michael Schumacher Pulih dari Pneumonia Tapi Masih Koma

Ahli Saraf Sebut Kepribadian Schumacher Mungkin Beda Saat Sadar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.