Sukses

Ekspedisi Kemensos Peduli Orang dengan Kecacatan

Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 Kemensos melakukan aksi peduli ke Orang Dengan Kecacatan (ODK).

Liputan6.com, Jakarta Orang Dengan Kecacatan (ODK) seperti yang sulit berjalan, berbicara dan melakukan tindakan, membuatnya membutuhkan perhatian khusus. Sejumlah ODK memilih tinggal di panti rehabilitasi. Mereka termasuk yang mendapat perhatian dari
Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 Kementerian Sosial Republik Indonesia.

"Penyebab mereka menderita ODK beraneka ragam ada yang cacat bawaan, karena demam atau sakit yang tidak segera dibawa ke rumah sakit. Ada yang yatim piatu, ada yang punya keluarga namun terkadang karena kemiskinan jadi dititipkan tinggal di panti," kata Suster Teresia dari Panti Asuhan Bhakti Luhur Jalan Soevardi Kelurahan Tuak, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Tim ekspedisi beserta lembaga sosial seperti Yayasan Tuna Daksa dan Surya Kebenaran Internasional pada Kamis (27/2/2014) mengunjungi para penderita ODK di Kupang.

"Salah satu bakti sosial yang dilakukan ini masuk ke dalam lingkup kegiatan ekspedisi. Dalam satu bulan lebih ini kami menelusuri 16 provinsi, sama seperti di Kupang kami membagikan pemenuh kebutuhan yang diperlukan," kata dr. Lilyana dari Yayasan Tuna Daksa.

Kunjungan hari ini dipimpin oleh ketua ekspedisi yaitu Direktur Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan (ODK) Nahar, SH, M.SI dan Kepala Biro Humas, Benny Setia Nugraha.

"Bakti sosial yang dilakukan bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan serta meningkatkan kepedulian dan kedekatan semua masyarakat untuk bersama mewujudkan kesejahteraan," kata Nahar.

Dua lokasi di antara penderita ODK yang berada di Jalan Air Sagu Gang Kincir Desa Batuplat Kecamatan Alak dan Panti asuhan Bhakti Luhur Jalan Soevardi Kelurahan Tuak, Kupang. Bantuan yang diberikan berupa alat bersih sehat seperti sikat dan pasta gigi, sabun mandi serta vitamin, buku bacaan, kacamata dan lainnya.

"Kalau untuk ana-anak penderita ODK atau tidak memberikan vitamin agar tumbuh kembang otak mereka baik, alat bersih dan sehat, handuk serta buku bacaan. Untuk lansia kami berikan sama ditambah kacamata," kata drg. Anita dari Surya Kebenaran Internasional.

Dalam Panti Bhakti Luhur terdapat 13 orang anak menderita ODK. "Mereka ada yang memang dari lahir menderita ODK ada yang karena sakit didiamkan, jumlahnya ada 13 anak dari usia 2,5 tahun sampai 24 tahun," kata suster Theresia.

Para tim ekspedisi berharap acara yang telah dijalankan sejak 25 Januari 2014 ini terus dikembangkan dan semakin meningkatkan kepedulian semua lebih ditingkatkan.

"Ini bukan akhir perjalanan tetapi awal kita memulai untuk semakin meningkatkan kepedulian semua pihak dari pemerintah masyarakat dan pihak swasta. Semoga ini terus dikembangkan lebih baik lagi," kata  Menteri Sosial, Dr. Salim Segaf AL Jufri. MA.

"Kami berharap acara ini semakin banyak lagi pihak yang terlibat, atau banyak lagi yang membuat acara seperti ini. Bukan cuma bakti sosialnya tetapi juga pengedukasiannya supaya mereka tahu hidup bersih dan sehat itu sangat penting. Ayo peduli kesehatan," kata drg. Anita.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini