Sukses

Mainan Seksual Religius yang Mengganggu Tapi Diinginkan

Mainan seks bermacam-macam bentuknya. Namun apa jadinya jika mainan tersebut berbentuk fitur yang berhubungan yang agama?

Liputan6.com, New York Mainan seks bermacam-macam bentuknya. Namun apa jadinya jika mainan tersebut berbentuk fitur yang berhubungan yang agama? Sejumlah pihak ada yang merasa terganggu, namun ada yang mengaku membuatnya lebih dekat ke Penciptanya.

Di Amerika Serikat bukan rahasia lagi mainan seks tersebut sedang meningkat drastis dalam 10 tahun terakhir. Dan industri mainan seks religius itu termasuk dalam bagiannya.

Salah satu produk yang dijual adalah mainan seksual berbentuk salib kecil. Melihatnya saja akan menyakiti sejumlah pihak. Namun, beberapa pihak akan membayar US$ 84 untuk mainan tersebut. Sehingga produk tetap ada karena ada yang menginginkannya.

Seperti dikutip Vice, Rabu (26/2/2014), ada beberapa perusahaan yang berusaha mendekatkan pasangan kepada penciptanya seperti Eden atau Kovenan Spice. Perusahaan ini tak menggunakan fitur model di produknya sehingga pasangan religus tetap menghormati agamanya.

Nigel R merupakan salah satu yang membantu orang mengalami orgasme ortodoks, yang terinspirasi sejak 1999. Fokus produknya adalah mainan seks yang religius. Nigel pertama kali mendapatkan ide tersebut ketika di perguruan tinggi. Kini, perusahaannya menjual produk seperti Jackhammer Jesus dan Baby Jesus butt plug.

Nigel dibesarkan sebagai anggota dari Gereja Inggris, tapi sekarang ia memproklamirkan diri sebagai ateis. Nikel dituduh melanggar hak cipta. "Saya benar-benar tak mengerti, mainan kami tak menyakiti jiwa," kata Nigel.

Target pembeli produknya adalah pemuja agama. Pelanggannya ada yang mengaku menggunakan produk sensual yang religius meningkatkan kehidupan seksualnya, yang pada gilirannya membawa mereka dekat ke Tuhan.

"Ada yang berpikir mainan seksual ini hebat dan bisa meningkatkan kehidupan seksualnya," kata Nigel saat dihubungi dari California.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.